kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Duh, Laba Bersih Indofood (INDF) Susut 31% di Semester I-2024


Rabu, 31 Juli 2024 / 19:43 WIB
Duh, Laba Bersih Indofood (INDF) Susut 31% di Semester I-2024
ILUSTRASI. Laba bersih Indofood (INDF) turun 31% menjadi Rp 5,56 triliun di semester I-2024 di saat penjualan bersih naik tipis


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih entitas Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tergerus 30,76% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 3,84 triliun di sepanjang semester I-2024 

Padahal di semester I-2023, perusahaan milik konglomerat Anthoni Salim mampu membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp 5,56 triliun

Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (31/7), INDF sejatinya masih mampu mencetak pertumbuhan penjualan bersih sebesar 2,61% YoY menjadi Rp 57,29 triliun dari Rp 56,08 triliun per Juni 2023. 

Indofood masih mampu mencetak pertumbuhan laba usaha sebesar Rp 11,85 triliun sepanjang Januari–Juni 2024. Ini tumbuh 32,65% secara tahunan dari Rp 8,85 triliun di semester I-2023. 

Baca Juga: Laba Bersih Produsen Indomie Indofood CBP (ICBP) Turun 38% Menjadi Rp 3,53 Triliun

Namun pertumbuhan top line itu harus tergerus oleh beberapa pos beban. Misalnya, beban keuangan INDF membengkak 213,90% YoY menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 1,64 triliun. 

INDF juga masih pajak final atas penghasilan bunga sebesar Rp 143,21 miliar atau naik 90,80% YoY. Selain itu, INDF harus menanggung rugi neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 51,29 miliar.

Sementara itu, total aset INDF terpantau mengembang dari Rp 186,58 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp 201,18 triliun per 30 Juni 2024. Artinya akan kenaikan sekitar 7,82%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×