Sumber: Xinhua | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah seorang pejabat Federal Reserve menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga The Fed pertama tahun ini.
Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengatakan pada Senin bahwa data ekonomi kuartal pertama yang lemah membuatnya merasa tidak mungkin bagi bank sentral untuk mulai menaikkan suku bunganya sampai "suatu waktu di awal 2016." Sebuah kenaikan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan dollar yang didorong oleh arus masuk investasi ke Amerika Serikat.
Ada perpecahan yang berkembang di kalangan para pejabat Fed tentang waktu kenaikan suku bunga pertama, dan data ekonomi yang lesu membuat kenaikan pada pertengahan tahun menjadi kurang memungkinkan.
Menurut Departemen Perdagangan AS pekan lalu, produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan hanya 0,2 % pada kuartal pertama tahun ini.
PDB kuartal pertama menunjukkan penurunan tajam dari kecepatan 2,2 % pada kuartal sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi negara itu kehilangan momentum.
Di sisi ekonomi, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur pada Maret meningkat 2,1 % menjadi 476,5 miliar dollar AS, setelah penurunan selama tujuh bulan berturut-turut, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin. Angka terbaru ini sesuai dengan konsensus pasar.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1140 dollar dari 1,1192 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5118 dollar dari 1,5133 dollar pada sesi sebelumnya. Dollar Australia naik ke 0,7846 dollar dari 0 7824 dollar.
Dollar AS dibeli 120,10 yen Jepang, lebih rendah dari 120,28 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS datar di 0,9343 franc Swiss, dan merosot ke 1,2103 dollar Kanada dari 1. 2170 dollar Kanada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News