kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak naik didukung pelemahan dollar AS


Kamis, 30 April 2015 / 07:23 WIB
Minyak naik didukung pelemahan dollar AS
ILUSTRASI. Instagram Wrapped berbahaya.


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia bergerak lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh melemahnya dollar dan sedikit penurunan dalam persediaan minyak mentah AS di terminal utama Cushing, yang pertama dalam lebih dari empat bulan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, melonjak 1,52 dollar AS menjadi ditutup pada 58,58 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, menetap di 65,84 dollar AS per barel di perdagangan London, meningkat 1,20 dollar AS dari penutupan Selasa.

WTI, yang jatuh pada pembukaan perdagangan, berbalik naik atau "rebound" setelah Departemen Energi AS (DoE) merilis laporan stok minyak mingguan.

Para pedagang tampak melihat kenaikan lebih kecil dari yang diperkirakan 1,9 juta barel minyak mentah pekan lalu, kenaikan ke-16 berturut-turut, yang membawa stok ke rekor tertinggi baru 490,9 juta barel.

Pasar fokus pada penurunan pertama dalam persediaan pada pusat utama di Cushing, Oklahoma, sejak akhir November. Meskipun kecil, yakni setengah juta barel menjadi 61,7 juta barel tetapi penurunan ini dipandang sebagai tanda pemotongan dalam produksi minyak mentah AS yang tinggi.

Pasar juga mendapat "banyak" dukungan dari dollar yang bergerak lebih rendah, kata John Kilduff dari Again Capital. Pelemahan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dollar lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Dollar jatuh terhadap euro karena laporan pemerintah AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi terbesar dunia itu hampir terhenti pada kuartal pertama. Pada akhir perdagangan unit AS berada di 1,1110 dollar per euro, dibandingkan dengan 1,0981 dollar pada Selasa sore.

Sementara itu, pada akhir pertemuan kebijakan dua hari, Federal Reserve membiarkan rentang waktu untuk kenaikan suku bunga ultra-rendah tetap terbuka. Dikatakan bank sentral melihat perlambatan ekonomi "sebagian" karena faktor sementara, memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan kembali ke "kecepatan yang moderat".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×