kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Dolar AS Menguat di Akhir Oktober pasca FOMC


Jumat, 31 Oktober 2025 / 22:16 WIB
Dolar AS Menguat di Akhir Oktober pasca FOMC
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup terpangkas 43,5 poin (0,27%) ke level Rp 16.363,5. pada Senin (28/7/2025). Pelemahan itu seiring dengan respon pasar akan kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa (UE).?KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Jumat (31/10), mendekati level 99,8. Ini menjadi level tertingginya sejak awal Agustus, dan diperkirakan akan menutup Oktober dengan kenaikan sekitar 1,8%. 

Penguatan indeks dolar didukung oleh nada yang lebih hawkish dari The Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS ini memangkas suku bunga sebesar 25bps yang telah lama ditunggu-tunggu. Tetapi Ketua Fed Jerome Powell menekankan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember belum pasti. 

Peluang tersirat untuk pemangkasan suku bunga berikutnya pada bulan Desember turun tajam menjadi sekitar 63%, dari sekitar 90% sebelum pertemuan FOMC. 

Sementara itu, pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diakhiri dengan kesepakatan AS untuk menurunkan tarif barang-barang Tiongkok. Sementara Tiongkok berjanji untuk mengekang ekspor fentanil, meningkatkan pembelian kedelai AS, dan menghentikan sementara pembatasan ekspor tanah jarang. 

Adapun penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung tidak menunjukkan tanda-tanda penyelesaian, sehingga membuat rilis data ekonomi utama AS tertunda. 

Dolar AS menguat sekitar 4% terhadap yen Jepang (JPY) setelah terpilihnya Perdana Menteri Jepang Takaichi. Dolar juga menguat sekitar 2% terhadap poundsterling (GBP) dan naik 1,4% terhadap euro (EUR).

Selanjutnya: BCA dan PMI Kolaborasi Ajak Generasi Muda Ikut Donor Darah di Bogor

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (1/11), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×