Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara itu, Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial merekomendasikan saham-saham perbankan seperti buy on weakness BBNI Rp 5.800 dengan target harga Rp 7.000, buy on weakness BBRI di harga Rp 4.200 dengan target harga Rp 4.900, buy on weakness BMRI di harga 6.000 dengan target harga Rp 7.200. Saran ini mempertimbangkan kebijakan suku bunga yang rendah dan relaksasi kredit KPR dan kendaraan bermotor.
Di samping itu, Janson juga merekomendasikan buy on weakness PGAS di harga 1.250 dengan target harga Rp 1.800, buy on weakness PTBA di Rp 2.200 dengan target harga Rp 2.800, dan buy on weakness TLKM di 3.200 dengan target harga Rp 4.200 per saham.
Dia menambahkan, kinerja emiten-emiten BUMN dapat dipastikan menurun. Adapun lesunya pembagian dividen masih akan berlanjut mengingat Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan merevisi pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2021 menjadi 5% dari sebelumnya 5,4%.
"Artinya ekspektasi pembagian dividen akan cenderung turun namun tidak separah di 2020 karena sektor-sektor BUMN tersebut di sektor siklikal semua," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2).
Baca Juga: Pembiayaan melonjak 143%, SILPA 2021 diyakini bisa kendalikan utang
Sementara itu, emiten batubara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak memungkiri, bisnis batubara di tahun 2020 memang mendapat tantangan lebih berat karena permintaan pasar menjadi menurun akibat Covid-19. "Namun, PTBA tetap bisa mencatat kinerja positif dan membukukan laba untuk kinerja tahun lalu," jelas Sekretaris perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2). Terkait dividen, dia bilang hal tersebut merupakan kewenangan pemegang saham.
Senada, Head of Investor Relations TLKM Andi Setiawan bilang, dividen sepenuhnya kewenangan pemegang saham. "Besarannya akan ditentukan pada saat RUPS nanti," ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2).
TLKM tidak memungkiri kinerjanya turut terpengaruh pandemi Covid-19. Akan tetapi, emiten telekomunikasi itu juga menjadi melihat peluang untuk mengakselerasi transformasi digital, serta memberikan berbagai solusi bagi seluruh segmen pelanggan dan masyarakat.
Baca Juga: Menteri Erick: Vaksin corona mandiri Sinopharm 3,5 juta dosis tiba Maret
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News