CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ditopang kenaikan stok minyak AS yang di bawah perkiraan, harga minyak mulai rebound


Rabu, 29 April 2020 / 20:35 WIB
Ditopang kenaikan stok minyak AS yang di bawah perkiraan, harga minyak mulai rebound
ILUSTRASI. Harga minyak mulai rebound


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali menanjak setelah terpuruk dalam dua hari ke belakang.

Berdasarkan Bloomberg, Rabu (29/4) pukul 19.00 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2020 berhasil naik 16,45% di level US$ 14,37 per barel. Sedangkan, harga minyak jenis Brent juga juga menguat 4,84% ke US$ 21,45 per barel.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, rebound harga minyak khususnya WTI datang setelah sejumlah negara di kawasan Eropa dan negara bagian di Amerika Serikat (AS0 melakukan pelonggaran penguncian akibat pandemi virus corona. 

Baca Juga: Harga minyak terus melesat, Brent naik 2,3% dan WTI melonjak 12% pada hari ini (29/4)

Dengan dibukanya pelonggaran tersebut, diharapkan perekonomian global mulai membaik sehingga akan berdampak pada naiknya kebutuhan permintaan terhadap minyak.

“Saat ini, harapan terbaiknya adalah meredanya lockdown dan dibukanya kembali perekonomian,” kata Wahyu.

Di samping itu, Wahyu melihat adanya kelegaan dari investor dari ancaman krisis sebab data cadangan minyak AS ternyata tidak seburuk dugaan. American Petroleum Institute (API) mengumumkan cadangan minyak AS pada pekan yang berakhir 24 April hanya naik 10 juta barel menjadi 510 juta barel. 

Angka ini lebih rendah dari proyeksi analis yang menebang stok minyak AS bertambah 10,6 juta barel pada pekan lalu.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim. Ia bilang, dengan dibukanya perekonomian sejumlah negara akan memudahkan China untuk melakukan impor minyak. Sehingga permintaan akan berpotensi untuk meningkat yang mana akan diikuti dengan kenaikan harga.

Ibrahim menilai dengan adanya kesepakatan pemangkasan produksi minyak sebesar 10 juta per barel oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutu juga menjadi katalis yang positif untuk harga minyak. 

Baca Juga: Kenaikan stok minyak AS bikin harga minyak WTI melesat 12% ke US$ 13,91 per barel

Meski, ia melihat peningkatannya tidak akan berdampak secara signifikan. “Tetapi, ini menjadi awalan yang baik untuk harga minyak,” kata Ibrahim.

Wahyu juga mengatakan kesepakatan memangkas produksi minyak tersebut tidak akan berdampak besar terhadap meningkatnya harga minyak. Sebab, kesepakatan itu dinilai hanya untuk menopang harga minyak agar tidak terlalu jatuh.

Karena itu dia mengungkapkan ada potensi bagi harga minyak kembali turun dapat terjadi. Harga minyak pun masih akan cenderung berada di area historical low.

Pasalnya, penyebaran virus korona belum sepenuhnya pulih. Ancaman resesi global dapat memicu berkurangnya permintaan akan minyak. Terlebih, aktivitas produksi minyak oleh negara-negara penghasil dinilai masih sulit untuk menahan diri sehingga dapat berpotensi terjadi kelebihan pasokan.

“Tahun ini, tren harga minyak belum bisa menguat,” kata Wahyu.

Ibrahim punharga minyak ke depan bergantung pada hasil kelonggaran lockdown. Seandainya, terdapat kasus baru virus vcrona pasca dibukanya lockdown dan terpaksa kembali melakukan penguncian , maka akan berdampak negatif bagi harga minyak.

Dengan begitu, Ibrahim memprediksi harga minyak di kuartal II akan bergerak di kisaran US$ 19 – US$ 25 per barel. Sedang, Wahyu memprediksi harga minyak di kuartal II akan bergerak di kisaran US$ 10 – US$ 40 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×