kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

IHSG Berpeluang Mengalami Koreksi Jangka Pendek, Cermati Rekomendasi Saham Berikut!


Selasa, 19 Agustus 2025 / 16:04 WIB
IHSG Berpeluang Mengalami Koreksi Jangka Pendek, Cermati Rekomendasi Saham Berikut!
ILUSTRASI. Suasana main hall Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta (18/7/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat menembus level psikologis 8.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah 0,41% ke level 7.898 di akhir perdagangan Jumat (15/8/2025). Sejumlah analis menilai koreksi itu masih berpotensi berlanjut.

Pekan lalu, IHSG berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa atawa all time high (ATH) ke level 8.017 di perdagangan intraday. Sepekan terakhir, IHSG sudah mencatatkan penguatan 4,84%. Sedangkan sejak awal tahun atau secara year to date (YtD), IHSG sudah menguat hingga 11,56%.

Bila dilihat secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang laju IHSG dengan kenaikan 156,53% YtD, didukung sektor basic materials 29,34% YtD, dan infrastruktur 28,86%.

Baca Juga: IHSG Turun 0,09% ke 7.891 di Sesi I Selasa (19/8), SCMA, ASII, UNVR Top Gainers LQ45

Menurut sejumlah analis, sederet sentimen domestik maupun global memicu penguatan ini, khususnya jeda kesepakatan tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China selama 90 hari dan masuknya sejumlah emiten lokal berkapitalisasi pasar besar ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Hal ini kian diperkuat oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, pada September mendatang dan pidato Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, jelang perayaan 80 tahun kemerdekaan 17 Agustus 2025 lalu.

Inilah yang memicu IHSG memantul ke level ATH, dan menggelitik para investor untuk melakukan aksi profit taking sehingga IHSG ditutup melemah di akhir perdagangan pekan lalu. 

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai, aksi profit taking masih akan mewarnai perdagangan pekan ini, sehingga IHSG rentan mengalami koreksi.

“Mengingat, kenaikan kemarin belum ditopang oleh fundamental kinerja perusahaan,” jelas Rully kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).

Baca Juga: Tembus Level 8.000, IHSG Cetak Rekor Intraday Tertinggi Pekan Lalu

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto juga sepakat dengan itu. Menurutnya, IHSG masih punya level resistance di 7.913. Kalau tak mampu ditembus, IHSG akan bergerak ke arah pelemahan. 

Aksi profit taking ini menurut William masih bisa berlanjut hingga bulan September. Apalagi, siklus tahunan IHSG memang cenderung melemah di bulan tersebut.

Meski berpotensi melemah, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman mencermati, aliran dana asing mulai kembali ke pasar saham Tanah Air. Dus, koreksi IHSG hanya akan berlaku dalam jangka pendek.

Inflow asing mulai konsisten di saham blue chips dan momentum positif di saham konglomerasi,” ujar Fath.

Tercatat, asing sudah beli bersih atau net buy Rp 6,68 triliun sepanjang pekan lalu. Dalam sebulan, asing telah net buy Rp 4,32 triliun. Net buy asing terhadap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) jadi yang terbesar dalam sepekan, yakni Rp 2,31 triliun. 

Kemudian, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 1,65 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,35 triliun, PT Bank Mandiri Tbk Rp 736,95 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 228,44 miliar. 

Tak lupa, momentum masuknya sejumlah emiten ke MSCI juga turut mendorong sejumlah saham konglomerat melaju pekan ini. 

Melansir data mingguan BEI periode 11-15 Agustus 2025, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) jadi penggerak IHSG dengan sumbangan poin sebesar 84,92, disusul PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 53,67 poin, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 30,32 poin.

Momen koreksi IHSG ini kata Fath bisa dimanfaatkan para investor jangka panjang untuk mulai masuk. Namun, sentimen hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia perlu dicermati di perdagangan ke depan.

Adapun, investor kata William bisa mengincar emiten sektor kelapa sawit. Dia merekomendasikan buy terhadap saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).

Selanjutnya: 10 Negara Berbahasa Inggris Terbaik untuk Tinggal 2025

Menarik Dibaca: 5 Tips Diet ala Anak Kos yang Mudah Dilakukan, Yuk Disimak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×