Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak mentah berhasil menguat setelah kenaikan stok minyak Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari proyeksi dan dan stok bensin turun yang didukung oleh harapan permintaan akan meningkat karena beberapa negara Eropa dan kota-kota di Negeri Paman Sam mulai melakukan pelonggaran penguncian akibat virus corona.
Mengutip Reuters, Rabu (29/4) pukul 16.00 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak Juni 2020 di ICE Futures naik 2,30%, atau 47 sen, menjadi US$ 20,93 per barel. Sementara untuk harga Brent untuk kontrak Juli 2020 yang lebih aktif juga naik 22 sen, atau 0,97%, menjadi US$ 22,96 per barel.
Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2020 di Nyemex melonjak 12,56% atau US$ 1,55 menjadi US$ 13,89 setelah anjlok 27% selama dua hari pertama minggu ini.
Baca Juga: Kenaikan stok minyak AS bikin harga minyak WTI melesat 12% ke US$ 13,91 per barel
Keunggulan harga minyak WTI datang setelah American Petroleum Institute (API) merilis data persediaan minyak mentah AS yang naik 10 juta barel menjadi 510 juta barel pada pekan yang berakhir 24 April lalu. Angka ini lebih rendah jika dibanding ekspektasi para analis yang menebak, persediaan minyak Negeri Paman Sam bertambah 10,6 juta barel.
API juga merilis, stok bensin turun 1,1 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis yang menebak ada kenaikan 2,5 juta barel.
"Sebagian berkat lebih baik dari yang diharapkan, atau lebih tepatnya tidak seburuk yang ditakuti, melihat data inventaris AS, harga WTI telah berhasil membuat kehilangan tanah," kata JBC Energy.
"Selain tempat penyimpanan Cushing yang belum penuh, data inventaris API dilaporkan juga mengisyaratkan penarikan stok bensin pertama dalam beberapa minggu, sebuah sinyal yang cenderung disukai pengamat pasar," tambah analis JBC.