Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,45% atau 35,42 poin ke level 7.862 di perdagangan Selasa, (19/8/2025).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pelemahan ini terjadi akibat aksi profit taking investor usai IHSG mencapai level area psikologis tertinggi 8.000 pekan lalu.
Di samping itu, gerak IHSG juga sejalan dengan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan pergerakan bursa Asia.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, saham sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar yakni 0,54%, sedangkan sektor industrial membukukan penguatan terbesar mencapai 1,85% sehingga menahan laju penurunan IHSG lebih dalam.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Kembali Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis, Rabu (13/8)
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI kata Alrich mengalami deathcross dalam area overbought. Sementara itu, indikator MACD mulai menunjukkan penurunan histrogram positif.
“Volume jual juga masih mendominasi, meskipun tidak sebesar perdagangan hari sebelumnya sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi menguji level support 7800 dan sekaligus menutup gap down,” urai Alrich kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).
Senada, Herditya juga menaksir IHSG akan rawan melemah dengan support 7.838 dan resistance 7.931.
Sentimen yang akan memengaruhinya ialah harga komoditas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Tembus Level 8.000, Cermati Saham Rekomendasi Analis, Jumat (15/8)
Selain itu, arus dana asing yang mulai kembali masuk juga diperkirakan dia bakal jadi katalis pergerakan IHSG besok.
Alrich menambahkan, investor akan menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) besok yang menurut konsensus akan stagnan di 5,25% usai dipangkas 25 basis poin bulan sebelumnya.