kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Disokong Sentimen Positif, IHSG Berhasil Menguat 2,48% Dalam Sepekan


Jumat, 21 Februari 2025 / 17:17 WIB
Disokong Sentimen Positif, IHSG Berhasil Menguat 2,48% Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan menguat 0,22% ke level 6.803 pada Jumat (21/2). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/02/2025


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan menguat 0,22% ke level 6.803 pada Jumat (21/2). Dalam sepekan terakhir, IHSG sudah melonjak 2,48%. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Pertama, rilis data neraca dagang Indonesia yang masih surplus. 

Kemudian dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Februari 2025, bank sentral Tanah Air memutuskan untuk menahan suku bunga acuan tetap di level 5,75%. 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,22% ke 6.803 pada Jumat (21/2), INCO, BRIS, MAPI Jadi Top Gainers LQ45

"Kedua pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS)," jelasnya kepada Kontan, Jumat (21/2). 

Ketiga, pergerakan indeks komposit dalam negeri juga turut dipengaruhi oleh perkembangan pertemuan bank sentral AS, yang diperkirakan akan cenderung berhati-hati dalam penerapan kebijakan moneter. 

"Sembari mencermati dan mempertimbangkan terhadap beberapa rilis data yang akan datang, tetapi secara konsensus diperkirakan The Fed masih akan cenderung mempertahankan suku bunga acuan," kata Herditya. 

Terakhir, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh outflow investor asing yang masih deras. Aksi jual bersih asing menjadi penekan pagi pasar saham Indonesia. 

Baca Juga: IHSG Turun 0,35% ke 6.673,95 Awali Perdagangan Jumat (21/2), Mengekor Bursa Regional

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, sebenarnya dari sentimen global pekan ini tergolong kondusif terhadap pergerakan IHSG. 

Khususnya terkait kebijakan tarif yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pasalnya, kalau perang tarif kembali memanas ini bisa memicu potensi perdagangan dagang dan akan berdampak negatif. 

"Dari dalam negeri, pelaku pasar masih optimistis BI dapat menjalankan perannya dalam menstabilkan pergerakan rupiah dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Nafan. 

Selanjutnya: PLN Indonesia Power Targetkan Dua Mega Proyek EBT Sumbang Listik 2,4 GWh pada 2035

Menarik Dibaca: Harga Emas Turun dari Rekor Puncak, Tapi Masih Naik 8 Minggu Beruntun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×