Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten mengalami pergantian Pemegang Saham Pengendali (PSP). Mayoritas emiten yang mengalami perubahan pengendali usianya belum lima tahun tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seperti, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) yang melantai di BEI pada 9 Agustus 2022. Rencananya, PT Samico Capital Utama Mulia akan menjadi pengendali baru KLIN.
Samico Capital Utama Mulia akan membeli saham Anggun Satriya Supanji selaku pemegang saham pengendali sekaligus pendiri KLIN sebanyak 784,51 juta saham KLIN dengan nilai Rp 24,32 miliar.
Direktur Utama Klinko Karya Imaji Anggun Satriya Supanji menilai pengendali baru KLIN pemilik lini usaha yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan usaha Klinko Karya Imaji ke depannya.
"Sehingga pengendali saham pendiri dan pengendali KLIN memutuskan untuk melakukan penjualan. Harapannya semua kepentingan seluruh stakeholder tetap terjaga," jelasnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (20/2).
Baca Juga: Saham RONY Terbang Tinggi Usai Suspensi Dibuka BEI
Dia bilang akuisisi pengendalian KLIN oleh Samico Capital Utama Mulia didasarkan pada sinergi usaha ke depan dan ekspansi pasar guna meningkatkan daya saing dan profitabilitas jangka panjang.
Kemudian ada PT Remala Abadi Tbk (DATA) yang akan kedatangan pengendali baru dari Grup Djarum melalui entitas usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Yakni, PT Iforte Solusi Infotek berencana untuk mengakuisisi sekitar 40% saham dalam DATA. Keduanya telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada 23 Desember 2024.
Pengendali PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) yaitu Michael Halim Mulyanto, Edrick Pramana dan Agus Mulyanto menjual kepemilikan sahamnya sebesar 67% atau 960,9 juta saham kepada enam pihak baru.
Mereka ialah PT Penajam Makmur Jaya, PT Negara Maju Makmur, PT Sarjana Sama Indah, PT Kalimantan Sejahtera Indonesia, PT Kalimantan Indah Kedepan dan PT Sarana Majemuk Indonesia.
PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama berencana menjual kepemilikan sahamnya PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) kepada Honour Accord Limited.
Direktur Utama Aesler Grup Internasional Teny Siti Febryani menyampaikan rencana akuisisi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi RONY untuk berkembang secara regional maupun global.
Baca Juga: Rajin Akumulasi, Segini Modal Elang Mahkota (EMTK) Borong Saham SCMA
Calon pengendali baru RONY bergerak di bidang investasi saham dimana tidak sejalan dengan bidang usahanya. Untuk itu, akuisisi ini mencerminkan niat strategis Honur Accord dalam diversifikasi bisnis.
"Ini mencerminkan niat strategis yang lebih luas untuk mendiversifikasi investasinya dengan mendukung dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang di industri di luar fokus investasi tradisionalnya," kata Teny.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan perubahan pengendali ini sangat mungkin menjadi exit strategy untuk investor emiten kecil tersebut.
Aksi perubahan pengendalian ini juga merupakan sarana bagi perusahaan besar untuk melakukan backdoor listing. Budi bilang kalau aksi dilakukan oleh perusahaan besar, maka ini akan menjadi hal baik.
"Jika dilakukan oleh grup besar, ini menjadi kabar baik untuk para investor publik. Karena perusahaan besar memiliki dana besar dan jaringan yang luas," ucapnya kepada Kontan, Jumat (21/2).
Seakan merespon pergantian pengendali ini, sejumlah saham mengalami lonjakan harga. Misalkan, RONY dalam tiga bulan terakhir sudah melesat 348,86% ke posisi Rp 1.975 hingga akhir perdagangan Jumat (21/2).
Baca Juga: Grup Djarum Masuk, Begini Bisnis Remala Abadi (DATA)
Lonjakan harga juga terjadi pada saham DATA. Saham emiten infrastruktur telekomunikasi ini sudah mengembang 226,15% dalam tiga bulan terakhir. Pada akhir Jumat (21/2), DATA parkir di level Rp 2.120.
Namun Budi mengingatkan investor untuk lebih berhati-hati dan bijak terhadap saham-saham yang sudah naik kencang. Ada dua yang bisa dipilih investor, ikut atau hindari.
"Ikuti pergerakannya di pasar dan flow yang dengan dua kemungkinan yaitu hindari atau ikut gerbong," ucapnya.
Selanjutnya: OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Nasib Pemegang Polis Jiwasraya Jadi Tak Menentu
Menarik Dibaca: Hujan Guyur Kota Jogja dan Sekitarnya Mulai Pukul 1 siang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News