kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Dinar dan Dirham Jadi Investasi Alternatif, Bagaimana Likuiditasnya?


Jumat, 16 Mei 2025 / 18:46 WIB
Dinar dan Dirham Jadi Investasi Alternatif, Bagaimana Likuiditasnya?
ILUSTRASI. Seorang investor menunjukkan koin emas dinar dan dirham berkadar 22 karat/KONTAN/Carolus Agus W/09/09/2008.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dinar dan dirham dinilai memiliki prospek yang sejalan dengan logam mulia emas dan perak. Namun begitu, analis memperingati risiko likuiditas yang mengikuti produk investasi ini.

Untuk diketahui, dinar merupakan produk investasi berbasis emas, sementara dirham merupakan produk investasi berbasis perak. Keduanya berbentuk koin dengan gramasi yang berbeda pada setiap produk di pasaran. 

Menurut Research & Development PT Trijaya Pratama Futures Alwy Assegaf, investasi dinar dan dirham pada dasarnya memiliki potensi yang sejalan dengan logam mulia emas dan perak. Kendati begitu, Alwy bilang dua produk investasi ini memiliki tingkat likuiditas yang berbeda dari logam mulia reguler.

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Global Aset Kripto Jadi Pilihan Investasi Alternatif

Dinar dan dirham itu masih relatif terbatas likuiditasnya jika dibandingkan dengan emas dan perak batangan,” kata Alwy kepada Kontan, Jumat (16/5).

Pasalnya, lanjut Alwy, investasi dinar dan dirham masih terbatas popularitasnya di kalangan komunitas syariah atau penggiat ekonomi Islam. \Dibandingkan dengan produk emas dan perak reguler, pengakuannya tak sebanding. “Emas dan perak batangan tetap lebih unggul,” sebut Alwy. 

CEO dan Founder PT Solusi Finansialku Indonesia, Melvin Mumpuni juga menyampaikan hal serupa. Katanya, belum semua toko atau pedagang logam mulia mau menerima dinar dan dirham. 

“Harga jual kembali (buyback) sering tergantung pada pembeli tertentu yang paham nilainya, bukan pasar umum,” tambah Melvin kepada Kontan, Jumat (16/5). 

Baca Juga: Gandeng PERURI, Rana Precious Metal Luncurkan Produk Investasi Dinar Baru

Namun secara prinsip, Melvin bilang dinar dan dirham memiliki nilai intrinsik yang sama dengan logam mulia emas dan perak. 

“Artinya, potensi pertumbuhan nilai investasinya sangat bergantung pada harga pasar emas dan perak global,” pungkas Melvin.

Selanjutnya: Tanggapi Rencana Demo Ojol, Maxim Tegaskan Komisi Sesuai Regulasi

Menarik Dibaca: Hujan di Bandung, Simak Prakiraan Cuaca Besok (17/5) di Jawa Barat Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×