kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 22 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Pasar Masih Fluktuatif, Ini Aset Investasi yang Dinilai Masih Aman


Kamis, 20 Maret 2025 / 10:48 WIB
Pasar Masih Fluktuatif, Ini Aset Investasi yang Dinilai Masih Aman
ILUSTRASI. Investor perlu mencermati kocokan portofolio investasi dan memilih aset yang lebih defensif di tengah fluktuasi pasar seperti saat ini.. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor perlu mencermati kocokan portofolio investasi dan memilih aset yang lebih defensif di tengah fluktuasi pasar seperti saat ini.

Asal tahu saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt atau pembekuan perdagangan pada pukul 11.19 Jakarta Automatic Trading System (JATS) hari Selasa lalu (18/3) karena penurunan lebih dari 5%.

Di akhir perdagangan Selasa (18/3), IHSG ditutup melemah 248,56 poin atau 3,84% ke 6.223,39. Investor asing masih keluar dari bursa sebesar Rp 2,49 triliun di seluruh pasar dan Rp 2,57 triliun di pasar reguler saat IHSG turun.

Pada Rabu (19/3), IHSG berhasil naik 1,42% ke 6.311,66. Namun, secara year to date (YtD) IHSG sudah merosot 10,85%. Kemarin, aliran dana asing juga masih keluar Rp 910,33 miliar di seluruh pasar dan Rp 965,10 miliar di pasar reguler.

Baca Juga: Mengocok Portofolio Saat Kondisi Bursa Saham Dalam Tren Loyo

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman melihat, sektor yang mengalami pelemahan paling besar dari awal tahun adalah Basic Materials yang turun 19,98% YtD. Lalu, sektor infrastruktur turun 17,7% YtD dan sektor transportasi dan logistik merosot 14,95% YtD.

Sedangkan, hanya satu sektor yang mengalami kenaikan dari awal tahun, yakni sektor teknologi yang naik 55,63% YtD. Kenaikan sektor ini mayoritas dikontribusikan oleh kenaikan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Menurut Fath, sejauh ini arus dana dari asing belum kembali dan dalam beberapa waktu terakhir cenderung net sell.

“Pasar sejauh ini fokus dalam pergerakan jangka pendek dengan memperhatikan adanya perubahan regulasi maupun narasi yang dapat memberikan sentiment positif ke pergerakan bursa,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (19/3).

Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto melihat, meskipun fluktuasi pasar saham tengah tinggi, tetapi bukan berarti sudah tak menarik sebagai pilihan bagi investor untuk menaruh dana.

“Untuk jangka panjang, saham masih bisa menjanjikan, karena penurunan kemarin bersifat sementara dan situasional saja,” ujarnya kepada Kontan, Rabu kemarin.

Baca Juga: Relaksasi Aturan Buyback Saham Boleh Tanpa RUPS, Pengamat: Sulit Mendongkrak IHSG

Meskipun begitu, investor disarankan untuk mengamankan dana dalam bentuk kas atau disimpan di deposito. Jika ingin imbal hasil tinggi, dana bisa ditaruh di aset emas. Sebab, harga emas cenderung meningkat di tengah penurunan pasar saham.

Kocokan itu pun dinilai masih bisa terus dipegang hingga akhir tahun 2025. “Emas tetap jadi alternatif, karena jadi safe heaven. Deposito masih memungkinkan untuk menjaga cash. Sementara, tunda dulu (investasi di) saham dan properti,” katanya.

Eko melihat, investor yang ingin investasi jangka panjang dan bersifat rutin, sebenarnya tak perlu banyak mengubah porsi portofolio mereka di tengah fluktuasi pasar saham saat ini.

“Kalau investasi untuk jangka panjang dan sifatnya rutin, tetap seperti biasa. Tapi kalau lumpsum, sebaiknya kurangi masuk ke saham,” paparnya.

Selanjutnya: Penempatan Investasi Dana Pensiun di Saham Turun per Januari 2025, Ini Kata ADPI

Menarik Dibaca: Resep Kentang Mustofa Manis Gurih, Ini Rahasianya agar Tidak Gampang Melempem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×