Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih dihantui tren suku bunga tinggi, penjualan mobil nasional masih melaju kencang di sepanjang tahun 2022.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan kendaraan roda empat sepanjang 2022 tembus 1,05 juta unit, naik 18,1% secara tahunan.
Realisasi penjualan itu melebihi target yang ditetapkan Gaikindo sebesar 960.000 unit per tahun.
Baca Juga: Penjualan Mobil Melampaui Periode Sebelum Pandemi, Intip Rekomendasi Saham Otomotif
Jumlah tersebut juga melampaui penjualan di era sebelum pandemi pada 2019 yang menyentuh angka 1 juta unit.
Karena itu, Gaikindo mematok tatarget penjualan mobil di 2023 sebesar 975.000 unit, lebih tinggi dari target tahun lalu.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia memproyeksi, industri otomotif bakal kembali mencatat kinerja yang positif di tahun ini.
Menurut dia, kebijakan pemerintah mengembangkan industri kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV),makin menggairahkan industri otomotif dalam negeri.
Salah satu kebijakan tersebut ialah implementasi penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah dan keringanan pajak.
Baca Juga: Penjualan Positif di 2022, Emiten Otomotif Masih Bisa Tumbuh Tahun Ini
"Efeknya akan terlihat signifikan dalam jangka panjang. Kini, penetrasi EV masih di bawah 1%,"ujar Pebe.
Meski begitu, analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menilai, target yang Gaikindo patok di tahun ini sulit terwujud.
Alasannya, tahun ini ada ancaman resesi global.
Sementara itu, analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Johan Trihantoro mengatakan, sentimen global seperti tingkat inflasi, geopolitik, krisis komoditas, dan melemahnya nilai tukar rupiah akan berdampak pada kelangkaan pasokan chip semikonduktor dan suku cadang.
"Ini akan mempengaruhi total produksi industri otomotif," katanya.
Dia juga juga melihat, di tahun yang penuh ketidakpastian ini, masyarakat akan terus menjaga konsumsi primernya ketimbang sekunder.
Baca Juga: Daihatsu Pertahankan Posisi Ke-2 di Pasar Otomotif Indonesia Selama 14 Tahun Terakhir
Itu sebabnya, menurut Johan, saham emiten otomotif hanya cocok untuk investor dengan horizon jangka panjang.
Dia merekomendasi beli saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target Rp 7.915.
Rudy juga merekomendasi beli saham ASII dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga masing-masing Rp 6.400 dan Rp 1.700 per saham.
Sementara Pebe merekomendasi beli saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dengan target harga Rp 830 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News