kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didorong Kenaikan Harga Ayam, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)


Selasa, 01 Februari 2022 / 13:00 WIB
Didorong Kenaikan Harga Ayam, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)
ILUSTRASI. Fasilitas Penetasan Telur Ayam (Hatchery) milik JAPFA. Didorong Kenaikan Harga Ayam, Simak Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ternak ayam, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diyakini punya prospek cerah tahun ini. Salah satunya didorong oleh membaiknya harga ayam.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan melihat, prospek harga ayam dan  anak ayam yang berumur di bawah 10 hari  atau day old chicken (DOC) tahun ini akan lebih positif seiring dengan adanya sentimen pemulihan konsumsi.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah apabila kasus omicron yang naik signifikan dan pemerintah memutuskan untuk menerapkan kembali pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik Hari Ini (31/), IHSG Dibuka Menguat

Hal ini kemungkinan bakal berdampak kepada penjualan emiten poultry di kuartal pertama.

“Tetapi apabila PPKM itu tidak ada, maka saya melihatnya positif untuk harga DOC dan juga broiler,” terang Farras kepada Kontan.co.id, Senin (31/1).

Dus, kinerja JPFA akan didorong oleh peningkatan harga broiler dan DOC serta beberapa inisiatif ekspansi usaha yang perlu diperhatikan sepanjang tahun.

 

Permintaan ayam dapat mengerek kinerja JPFA dan kenaikan dari harga broiler dan DOC tentu dapat menjadi katalis pertumbuhan juga.

Samuel Sekuritas masih melihat JPFA dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 46,06 triliun atau naik 6% secara year-on-year (yoy) dengan laba bersih naik 17% yoy menjadi Rp 2,2 triliun  pada 2022.

Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Begini Rekomendasi Saham Japfa (JPFA) dari Analis

Secara umum, Farras menilai sentimen bagi emiten poultry masih seputar pada stabilisasi harga DOC dan broiler melalui program pemusnahan atau culling. 

Bahkan, program ini sudah diberlakukan oleh pemerintah pada Januari 2022 dengan melakukan culling sebanyak 125 juta ekor.

Faktor lainnya tentu datang dari industri hotel, restoran, dan café (horeca) yang saat ini operasionalnya sudah menuju tingkat  penuh (full) setelah adanya pembatasan sosial, sehingga dapat mendorong permintaan ayam.

“Segmen lainnya juga yaitu pasar basah/daging atau wet market yang sekarang bahkan sudah beroperasi secara masif,” sambung Farras.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Untuk Perdagangan Hari Ini (20/1), IHSG Dibuka Naik

Di sisi lain, faktor penghambat kinerja JPFA bisa muncul apabila PPKM darurat kembali diberlakukan untuk menanggulangi penyebaran varian omicron, sehingga berdampak pada konsumen industri poultry seperti horeca, wet market, dan industri lainnya.

Faktor lainnya adalah adanya peningkatan harga bahan baku untuk pakan seperti wheat (gandum) hingga soybean meal (kedelai) yang dapat mengurangi marjin dari JPFA. Hal ini sebenarnya sudah terlihat pada kuartal ketiga 2021.

Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×