kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,16   5,85   0.64%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di sisa tahun, timah terus melemah


Rabu, 21 Desember 2016 / 19:31 WIB
Di sisa tahun, timah terus melemah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di pengujung tahun harga komoditas timah mulai menunjukkan trend pelemahan. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru rupanya pelaku pasar lebih memilih bermain aman dan mengurangi transaksi. Diperkirakan perdagangan baru akan kembali normal di tahun 2017.

Mengutip Bloomberg, Rabu (21/12) harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tercatat melemah 1,32% ke level US$ 21.200 per metrik ton dibanding perdagangan sehari sebelumnya. Kemudian dibanding sepekan sebelumnya timah sudah melemah hingga 1,9%.

Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoin Futures menyebut penurunan harga sejak beberapa hari terakhir ini memang wajar terjadi di akhir tahun. Permintaan aneka logam industri mengalami koreksi karena banyak pabrik yang melakukan pengurangan produksi dan jam kerja menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

“Padahal sebenarnya secara fundamental masih cukup kuat,” ungkapnya kepada Kontan, Rabu (21/12).

Data yang dirilis World Bureau of Metal Statistic (WBMS) pasar timah global mengalami desifit hingga 28,8 ribu metric ton selama Januari – Oktober kemarin. Dari sisi pasokan timah juga masih mengalami gangguan pasokan dari Myanmar. Akibat tingginya aktivitas eksplorasi kini untuk mendapatkan timah penambang harus berusaha ekstra mencapai di titik yang lebih dalam.

Kemudian dari sektor semi konduktor terjadi kenaikan produksi sekitar 3%. Jepang mencatatkan jumlah ekspor paling besar untuk produk semi konduktor ke China.

Semi konduktor tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan telepon pintar. “Namun sampai akhir tahun harga tidak akan bergerak cukup jauh dan cenderung terbatas,” imbuhnya.

Menurutnya sampai akhir tahun fluktuasi harga timah tidak akan terlalu lebar. Kalaupun terjadi penguatan itu hanya terbatas. Ia menebak timah akan berada pada kisaran US$ 21.000 per metric ton – US$ 21.500 per metric ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×