Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Gejolak referendum Italia yang memaksa mundur Perdana Menteri Matteo Ramzi ternyata turut menggoyang harga komoditas timah. Meski secara fundamental masih cukup kuat, tetapi timah gagal mempertahankan penguatan.
Mengutip Bloomberg, Senin (2/12) harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange kembali melemah 0,14% ke level US$ 21.025 per metric ton dibanding hari sebelumnya. Dibandingkan pekan sebelumnya, timah sudah terkoreksi sebesar 0,48%.
Andri Hardianto, Research & Analyst Asia Tradepoin Futures melihat koreksi ini terjadi karena pasar cukup berhati-hati menghadapi referendum Italia yang baru saja diputuskan pada Minggu (4/12) lalu. Sikap kehati-hatian tersebut diperlihatkan dengan menjual aset berisiko yang dimilikinya. Dimana timah merupakan komoditas metal yang tergolong di dalamnya.
“Adanya sentimen besar seperti refendum Italia ini membuat pelaku pasar mencari aman dengan melakukan profit taking,” urainya kepada KONTAN, Senin (5/12).
Meski begitu ia melihat koreksi ini tak akan berlangsung lama. Membaiknya data manufaktur China yang mencatatkan level tertingginya sejak Juli 2014 ke level 51,7 dinyakini masih mampu memberi sentimen positif untuk mendorong kenaikan harga timah ke depannya. Perbaikan sektor industri akan bisa meningkatkan jumlah permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News