kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana Kelolaan Industri Reksadana Syariah Terseret Reksadana Terproteksi


Senin, 23 Mei 2022 / 17:28 WIB
Dana Kelolaan Industri Reksadana Syariah Terseret Reksadana Terproteksi
ILUSTRASI. dana kelolaan reksadana syariah turun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara Direktur Syariah Unit Eastspring Investment Rian Wisnu Murti menambahkan, kendala untuk perkembangan industri reksadana syariah adalah masih rendahnya literasi dan inklusi terkait reksadana syariah. Ia menilai, masyarakat muslim yang merupakan target market utama reksadana ini justru masih lebih nyaman berinvestasi di emas atau tabungan, alih-alih ke reksadana misalnya.

Kendala lainnya datang dari keberadaan aset di pasar modal syariah yang masih sangat minim untuk kondisi saat ini. Ia bilang, saham sektor perbankan atau finansial syariah masih sangat terbatas jumlahnya, tertinggal jauh jika dibandingkan dengan saham perbankan dan finansial yang konvensional.

“Jadi dampaknya ketika market tengah reli naik didorong saham-saham konvensional, kinerja reksadana syariah akan cenderung tertinggal karena aset pendorongnya yang masih sangat terbatas,” jelas Rian.

Oleh karena itu, Rian berharap ke depannya akan semakin banyak saham-saham syariah yang bisa jadi pilihan bagi produk reksadana syariah. Hal ini diharapkan bisa mendorong kinerja reksadana syariah bisa jauh lebih baik.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Berpotensi Tumbuh pada Bulan Mei 2022

Namun di satu sisi, Rian juga melihat aturan yang memperbolehkan reksadana saham syariah untuk berinvestasi 100% pada saham global juga bisa memberikan fleksibilitas dan diversifikasi bagi para investor. Walaupun, dari sisi risiko akan jauh lebih besar karena terekspose risiko dan politik global.  

Dari sisi kinerja, Wawan meyakini kinerja reksadana syariah secara umum pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, khususnya untuk yang berbasis saham.

Dia menambahkan, ada tantangan untuk produk reksadana saham syariah karena tidak bisa masuk ke saham bank konvensional. Akan tetapi, dengan tingginya harga komoditas di tahun ini, saham-saham sektor lain seperti komoditas, perkebunan, dan sektor lainnya bisa akan mendorong kinerja reksadana.

“Namun, untuk reksadana syariah yang offshore akan cenderung lebih tertekan karena adanya konflik geopolitik Rusia - Ukraina, serta angka inflasi global yang tinggi,” terangnya.

Sedangkan Senior Economist Bahana TCW Investment Emil Muhamad bilang, produk reksadana sukuk bisa dijadikan pilihan dalam kondisi saat ini. Pasalnya, reksadana ini secara kinerja dalam satu tahun terakhir jauh lebih baik dibandingkan dengan reksadana yang berbasis SBN konvensional.

“Reksadana sukuk ini dari sisi kinerja jauh lebih stabil dan minim terdampak volatilitas global, khususnya di tengah situasi seperti saat ini. Oleh karena itu, reksadana sukuk ini bisa jadi pilihan yang menarik,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×