kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dana Kelolaan (AUM) Reksadana Jeblok Sepanjang 2023, Begini Penjelasan OJK


Jumat, 29 Desember 2023 / 16:06 WIB
Dana Kelolaan (AUM) Reksadana Jeblok Sepanjang 2023, Begini Penjelasan OJK
ILUSTRASI. Kinerja reksadana dalam negeri mengalami tekanan sepanjang 2023.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana dalam negeri mengalami tekanan sepanjang 2023. Ini tercermin dari penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan Asset Under Management (AUM). 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan NAB mencapai Rp 494,56 triliun per 22 Desember 2023. Angka ini turun 2,04% dari akhir 2022 sebesar Rp 504,86 triliun. 

Di periode yang sama, total dana kelolaan AUM pengelolaan investasi mencapai Rp 807,75 triliun. Jumlah itu merosot 2,39% dari posisi akhir tahun lalu di Rp 827,54 triliun. 

Baca Juga: Pamor Investasi Obligasi Tetap Mekar Meski Bunga Layu

Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK Luthfy Zain Fuady menyampaikan berdasarkan hasil analis OJK penurunan kinerja NAB dan AUM ini dipengaruhi oleh beberapa hal. 

Pertama, banyaknya produk reksadana yang jatuh tempo. Kedua, pengaruh dari peraturan cipta kerja yang membuat investor berpaling dari instrumen reksadana. 

"Ini membuat investor lebih memilih mengelola investasinya sendiri daripada menitipkan dananya kepada manajer investasi," jelas Luthfy dalam konferensi pers, Jumat (29/12). 

Terakhir, adanya pembatasan aturan dari OJK kepada manajer investasi dalam mengeluarkan produk baru. Ini membuat produk yang ditawarkan ke investor terbatas. 

Baca Juga: KSEI Membidik 2,5 Juta Investor Baru

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan total AUM yang tercatat di S-INVEST mencapai Rp 766 triliun per 22 Desember 2023. Ini turun 3,89% secara tahunan dari RP 797 triliun. 

Sejalan dengan itu, jumlah produk investasi juga mengalami penurunan menjadi 2.253 produk. Ini lebih rendah dari akhir 2022 sebesar 2.414 produk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×