kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Penyebab AUM Reksadana Indeks dan ETF Naik Paling Tinggi di Juni 2023


Jumat, 14 Juli 2023 / 08:45 WIB
Ini Penyebab AUM Reksadana Indeks dan ETF Naik Paling Tinggi di Juni 2023
ILUSTRASI. Dana kelolaan (AUM) industri reksadana per Juni 2023 mencapai Rp 511,48 triliun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan alias assets under management (AUM) industri reksadana kembali melanjutkan kenaikan di bulan Juni 2023. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana per Juni 2023 tumbuh 0,66% secara bulanan dan naik 0,64% secara tahunan menjadi Rp 511,48 triliun pada Juni 2023.

Komposisi terbesar masih dari produk reksadana pendapatan tetap, yakni sebesar Rp 151,93 triliun atau tumbuh 2,24% month to month (MoM).

Sementara secara pertumbuhan, exchange traded fund (ETF) menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan AUM sebesar 10,21% MoM menjadi Rp 14,54 triliun pada Juni 2023, dari Rp 13,19 triliun pada Mei 2023. Disusul AUM reksadana indeks yang naik 9,4% MoM menjadi Rp 12,35 triliun, dari Rp 11,29 triliun.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, pertumbuhan yang tinggi pada ETF dan reksadana indeks pada Juni 2023 disebabkan oleh volatilitas di pasar saham yang masih sangat tinggi. Hal ini membuat kinerja reksadana saham banyak yang kurang bagus alias underperformed.

"Investor mencari alternatif lain. Salah satunya adalah reksadana ETF atau indeks karena menawarkan imbal hasil yang kurang lebih mengikuti indeks," kata Fajar saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (12/7).

Terlebih lagi, ada beberapa indeks saham yang performanya secara year to date (ytd) jauh mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), seperti indeks SRI-KEHATI dan MSCI Indonesia Value. Pasalnya, kedua indeks ini banyak diisi oleh saham-saham big caps dengan fundamental baik.

Baca Juga: Naik 0,66%, Dana Kelolaan Industri Reksadana Capai Rp 511,5 Triliun di Juni 2023

"Saham-saham yang memenuhi prinsip ESG juga lebih disukai asing," ucap Fajar.

Untuk ke depannya, Fajar melihat, ETF dan reksadana indeks punya prospek yang positif. Hal ini didorong oleh kebutuhan investor untuk berinvestasi dengan biaya pengelolaan dari manager investasi yang minim serta didukung oleh positifnya kinerja indeks acuan yang menjadi underlying produk tersebut.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga mencatat, ada kenaikan AUM pada reksadana indeks yang Panin AM kelola. AUM gabungan empat reksadana indeks Panin AM per Juni 2023 naik menjadi Rp 1,67 triliun dari Rp 1,63 triliun pada Mei 2023. Sementara AUM ETF tidak banyak berubah.

Rudiyanto menyampaikan, kenaikan AUM reksadana indeks didorong oleh penambahan pembelian (subscription) reksadana ini serta kenaikan harga. Kenaikan AUM tertinggi terjadi pada produk reksadana indeks Panin Sri Kehati Kelas A, yakni dari Rp 39,10 miliar pada Mei 2023 menjadi Rp 68,10 miliar pada Juni 2023.

"Kinerja historisnya juga lebih bagus dari IDX30 sehingga ada yang memilih diversifikasi," kata Rudiyanto. Ia melihat, produk reksadana indeks akan tetap diminati dengan potensi kenaikan seiring dengan indeks acuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×