Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melanjutkan penurunannya. Peningkatan stok dan penurunan ekspor di Malaysia rupanya cukup mengguncang pasar sehingga harga pun akhirnya terkoreksi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (5/1) pada pukul 15.38 wib harga CPO kontrak pengiriman Maret 2017 di Malaysia Derivative Exchange terkoreksi 0,48% ke level RM 3.126 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan selama sepekan minyak sawit mentah sudah terkoreksi hingga 0,64%.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan koreksi yang terjadi kali ini merupakan akibat dari kekhawatiran pasar akan peningkatan stok minyak sawit mentah di Malaysia. Sampai akhir Desember kemarin tercatat stok CPO Malaysia tumbuh 0,6% atau jumlahnya bertambah menjadi 1,67 juta ton.
Belum lagi, penurunan ekspor CPO Malaysia di bulan Desember sekitar 5,7% juga turut memperkuat sentimen negatif. Pada bulan tersebut ekspor minyak sawit mentah berada di kisaran 1.086.523 ton.
Padahal sebelumnya pasar memperkirakan penurunan ekspor bisa mencapai kisaran 10%. “Nah ekspor yang lebih rendah ini yang mendorong pelemahan,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (5/1).
Menurut Deddy sebenarnya tanpa dua data tersebut, secara fundamental CPO sendiri memang telah diselimuti sentimen negatif. Sejak awal produksi minyak sawit mentah global tahun 2017 sudah diperkirakan akan mengalami penurunan.
Berdasarkan data Oil World, produksi minyak sawit mentah global tahun 2017 akan tumbuh sekitar 5,7 – 6,3 juta ton. Dari total produksi yang diperkirakan mencapai 65,24 juta ton, Indonesia akan menyumbang 35 juta ton dan Malaysia berkontribusi 20,5 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News