kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tren kenaikan CPO akan berlanjut di kuartal I 2017


Jumat, 30 Desember 2016 / 19:33 WIB
Tren kenaikan CPO akan berlanjut di kuartal I 2017


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) semakin bersemi di sepanjang tahun 2016. Tren penguatan harga CPO bisa berlanjut ke awal tahun depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/12) pukul 15.39 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2017 di Malaysia Derivative Exchange Menguat tipis 0,06% ke level RM 3.108 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. CPO mencatat kenaikan hingga 21,5% sepanjang tahun ini.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, pergerakan CPO di tahun 2016 cukup positif. "Penguatan CPO mulai stabil setelah bulan Juli," paparnya.

Pada paruh kedua tahun ini, CPO melaju dengan dorongan kenaikan harga minyak mentah dunia. "Faktor lain yang menopang CPO adalah pelemahan mata uang Ringgit akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed," lanjut Yulia.

Pada bulan Desember, ringgit sempat menyentuh level terendah sejak tahun 1998. Harga CPO pun mencatat level tertinggi tahun ini di RM 3.161 per metrik ton pada 12 Desember lalu.

Permintaan CPO sebenarnya masih terlihat lesu. Data Intertek Testing Service menujukan ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 Desember tergerus 5,6% menjadi 845.441 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Tetapi produksi CPO juga belum pulih akibat badai El Nino yang menyebabkan cuaca kering.

Menurut Data Malaysia Palm Oil Board, produksi CPO bulan November turun 6,1% menjadi 1,57 juta ton. Angka pasokan naik 5,2% yakni 1,66 juta ton. "Salah satu sebab turunnya ekspor adalah angka produksi yang terbatas," kata Yulia.

Di awal tahun depan, Yulia memperkirakan dollar AS masih akan terus melaju di tengah rencana kenaikan suku bunga The Fed. Imbasnya, ringgit akan berada di bawah tekanan dan membawa sentimen positif pada CPO.

Di samping itu, CPO juga dalam laju positif jika harga minyak menanjak dengan dorongan pembatasan produksi OPEC. "Awal tahun dean, ada perayaan tahun baru imlek yang juga dapat memicu permintaan CPO," imbuhnya.

Namun di sisi lain, ada resiko kenaikan produksi seiring dengan berakhirnya badai El Nino. Proyeksi Yulia, harga CPO akan terus menguat dengan pergerakan di kisaran RM 3.000 - RM 3.500 per metrik ton pada kuartal I-2017. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×