kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covifor mulai dipasarkan, simak rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)


Kamis, 01 Oktober 2020 / 18:52 WIB
Covifor mulai dipasarkan, simak rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)
ILUSTRASI. Kalbe Farma (KLBF) menandatangani perjanjian kerjasama untuk memasarkan Covifor (Remdesivir) di Indonesia.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Amarox Pharma Global untuk memasarkan Covifor (Remdesivir) di Indonesia. Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan, Covifor siap dipasarkan dan didistribusikan sejak hari ini, Kamis (1/10). 

"Covifor sudah siap dipasarkan dan didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui jaringan pemasaran dan distribusi Kalbe," jelas Vidjongtius dalam konferensi pers peluncuran obat antivirus Covifor (Remdesivir) yang digelar secara daring, Kamis (1/10). 

Amarox Pharma Global  merupakan anak usaha dari Hetero, salah satu perusahaan farmasi generik di India dan produsen obat antiretroviral di dunia. Adapun produk Covifor (Remdesivir) Injection diproduksi di fasilitas produksi Hetero di Hyderabad, India. 

Mengutip keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (1/10), fasilitas produksi tersebut telah memenuhi standar yang disetujui oleh otoritas regulasi global seperti USFDA dan EU. Adapun fasilitas produksi juga siap ditingkatkan produksinya guna memenuhi persyaratan skala besar. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) lepas 51% kepemilikan saham di Kalbe Milko Indonesia

Sekadar informasi, di India, Hetero adalah perusahaan pertama yang meluncurkan Remdesivir generik dan telah memasok sekitar 800.000 dosis obat untuk lebih dari 100.000 pasien di berbagai negara.

Dalam rangka memperluas akses ke pengobatan Covid-19, Gilead Sciences Inc memperluas voluntary non-exclusive license kepada Hetero pada bulan Mei 2020 yang lalu. Adapun Hetero diperkenankan untuk memproduksi dan mendistribusikan Remdesivir ke 127 negara, termasuk Indonesia. Sebelumnya, perusahaan itu juga telah memasok Remdesivir ke Asia, Afrika, dan beberapa Negara Amerika Latin serta Commonwealth of Independent States (CIS).

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengamati, pemasaran dan distribusi Corvifor merupakan langkah positif untuk mendukung kinerja KLBF ke depan. 

Walau kontribusi dari penjualan Covifor belum dapat dipastikan, Rendy melihat produk ini dapat meminimalisir penurunan pendapatan dari segmen obat resep. Sepanjang semester I 2020, pendapatan dari penjualan obat resep tercatat turun 4% year on year (yoy). Tekanan ini dipicu penurunan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit yang mengakibatkan permintaan untuk obat resep ikut menurun. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mulai distribusi Covifor, harganya Rp 3 juta per vial




TERBARU

[X]
×