kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Anak Usaha Listrik dan Air Krakatau Steel (KRAS)


Selasa, 03 Januari 2023 / 15:38 WIB
Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Anak Usaha Listrik dan Air Krakatau Steel (KRAS)
ILUSTRASI. Pabrik Chandra Asri di Cilegon.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), yakni PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement atau CSPA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

CSPA telah diteken pada Jum'at (30/12/2022), diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Shareholders Agreement (SHA) pada Selasa (3/1/2023).

Kedua perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT KSI Agus Nizar Vidiansyah dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, disaksikan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Agus Nizar menyampaikan bahwa penandatanganan CSPA dan SHA itu merupakan rangkaian dari proses divestasi saham KSI pada anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

Baca Juga: Subholding Krakatau Steel (KRAS) Teken Perjanjian Pembiayaan dengan SMI

Dalam CSPA disepakati rencana pembelian saham KSI di KDL oleh Chandra Asri sebesar 70% dan saham KSI di KTI sebesar 49% dengan nilai total Rp 3,24 triliun.

Pembelian saham tersebut akan dilakukan setelah masing-masing pihak baik KSI maupun Chandra Asri telah memenuhi kondisi prasyarat sesuai dengan yang telah disepakati dalam CSPA. Sedangkan penandatanganan SHA merupakan salah satu dari beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi dalam CSPA.

"Oleh karena itu SHA tersebut belum menjadi efektif saat ini dan baru akan efektif setelah seluruh prasyarat telah terpenuhi, yaitu pada tanggal penutupan," ujar Agus lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (3/1).

Selain dilakukan untuk keperluan pemenuhan kewajiban KRAS sesuai dengan Perjanjian Kredit Restrukturisasi dengan kreditur, proses divestasi anak usaha KSI juga dilakukan untuk mewujudkan sinergi bisnis antara Chandra Asri dan KS Grup.

Baca Juga: Dewata Freight (DEAL) Targetkan Kenaikan Pendapatan hingga 25% pada Tahun depan

Adapun proses divestasi ini dilakukan dengan didampingi oleh Jaksa Pengacara Negara dari Tim Jamdatun dan konsultan independen untuk memastikan proses divestasi sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, menyampaikan pihaknya antusias mengeksekusi strategi "programmatic M&A” untuk memposisikan Chandra Asri pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Erwin bilang, akuisisi “bolt-on” ini didukung dengan arus kas yang stabil serta dukungan dari bank untuk pendanaan Chandra Asri.

"Strategi ini semakin meningkatkan fundamental bisnis kami dan membuka banyak sinergi menarik, antara lain untuk diversifikasi pendapatan dalam utilitas pendukung serta selaras dengan rencana ekspansi kompleks petrokimia kedua dan industri hilir berskala dunia,” ujar Erwin.

Sebagai informasi, KDL saat ini tengah mengembangkan usaha dari energi terbarukan yang selaras dengan strategi Chandra Asri dalam menerapkan transisi energi hijau.

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Optimistis Cetak Kinerja Keuangan yang Lebih Baik Tahun Depan

KDL belum lama ini meluncurkan brand yang akan menaungi produk energi terbarukan bernama ERICS (Empowering Renewable Energy of Indonesia with Krakatau Solution).

Selama tahun 2022 ERICS sudah meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah area di Cilegon, Banten. Termasuk di area waduk Kerenceng milik PT KTI. Sementara itu, Chandra Asri saat ini juga mengimplementasikan transisi energi hijau.

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya menerapkan peta jalan gas rumah kaca (GRK) serta untuk mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) serta Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 atau Visi Indonesia 2050 LTS-LCCR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×