Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, strategi marketing emiten menjadi berperan penting. Andhika mencontohkan kinerja ACES terangkat oleh peningkatan Same Store Sales Growth (SSSG). Program promosi "Boom Sale" dan strategi marketing menggandeng influencer atau key opinian leader turut memberikan kontribusi.
"Kinerja tengah tahun ini in-line dengan estimasi kami. Momentum ramadan juga dapat di manfaatkan oleh sebagian emiten ritel, contohnya AMRT," kata Andhika kepada Kontan.co.id, Kamis (3/8).
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak menyoroti sejumlah faktor yang menghambat kinerja emiten ritel pada semester I-2023. Pertama, sejumlah emiten masih dalam fase pemulihan dari efek pandemi covid-19.
Baca Juga: Erajaya Catat Peningkatan Penjualan 23,5%, Berkat Strategi Ekspansi Footprint Ritel
"Kebanyakan masih sacrifice operational margin-nya, mengingat recovery dari pandemi, banyak yang mengeluarkan opex (operational expenditure)," jelas Rut.
Apalagi, untuk segmen konsumen low-middle masih ada kecenderungan berhati-hati dalam menggelontorkan pengeluaran. Kedua, momentum ramadan-lebaran dampaknya tidak sesuai ekspektasi, sehingga bagi sebagian emiten tidak banyak mengangkat kinerja kuartal II.
Terlebih banyaknya hari libur tak selalu berdampak positif bagi emiten ritel. "Mungkin customer bisa expense untuk traveling atau lebih berhati-hati dalam pengeluarannya. Sehingga kami lihat ini belum terefleksi untuk perusahaan ritel," imbuhnya.
Catatan Rut, emiten ritel perlu menggenjot strategi promosi yang efektif. Bersamaan dengan itu, di sisa tahun ini emiten ritel tetap perlu mewaspadai dampak yang bisa ditimbulkan dari ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga: Kinerja Ace Hardware (ACES) Moncer pada Semester I, Cek Rekomendasi Sahamnya
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menimpali, kinerja emiten ritel masih punya prospek apik pada semester II. Katalis penting di sisa tahun ini adalah masuknya musim kampanye politik. Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah uang beredar dan mengangkat daya beli masyarakat.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo punya pandangan serupa terkait pentingnya faktor pemilu. Pada saat yang sama, Azis melihat daya beli masyarakat kalangan menengah ke atas masih bisa meningkat.