Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (21/11). Tekanan bagi rupiah masih berasal dari sentimen eksternal.
Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup pada posisi Rp 15.871 per dolar AS atau melemah 0,16% pada Rabu (20/11). Sejalan, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,26% ke level Rp 15.858 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) yang berbalik menguat (rebound) dan imbal hasil obligasi AS terpantau naik. Kuatnya dolar AS karena kondisi pasar kembali diselimuti kekhawatiran kebijakan tarif Donald Trump.
Dari domestik, tidak ada kejutan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). Seperti diketahui, bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga di level 6% di pertemuan 19-20 November 2024.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, keputusan BI mempertahankan suku bunga kebijakannya di level 6% merupakan respons dari meningkatnya ketidakpastian global pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Baca Juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Pastikan Stok Dolar AS di Dalam Negeri Aman
Hanya saja, keputusan tersebut belum mampu menahan depresiasi rupiah karena ketidakpastian global meningkat. Namun kali ini dipicu tensi konflik Rusia-Ukraina yang kembali memanas.
‘’Pelemahan rupiah juga dialami oleh sebagian besar mata uang Asia lainnya seiring dengan investor yang memindahkan asetnya ke aset safe haven,’’ kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).
Josua memperkirakan, tren pelemahan rupiah kemungkinan dapat terhenti di perdagangan hari ini (21/11). Optimisme itu sejalan dengan proyeksi penurunan defisit transaksi berjalan Indonesia.
Sementara, Lukman melihat bahwa kekhawatiran tarif Trump masih akan menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah, dikombinasikan pula dengan perang Ukraina yang kembali bergejolak. Dari dalam negeri, neraca transaksi berjalan diperkirakan masih akan defisit sebesar US$ 1.5 miliar.
‘’Rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS,’’ imbuh Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).
Lukman memproyeksi, rupiah masih melemah di rentang Rp 15.800 - Rp 15.950 per dolar AS. Sedangkan, Josua memperkirakan rupiah menguat di kisaran Rp 15.800 – Rp 15.900 per dolar AS pada hari ini.
Selanjutnya: Thailand Bakal Beri Bantuan Tunai Rp 4,6 Juta ke Lansia pada Januari 2025
Menarik Dibaca: Resep Seafood Nikmat Masak Cumi Panggang Isi Keju Meleleh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News