kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Cek Rekomendasi Saham Mitrabara Adiperdana (MBAP) yang Gencar Diversifikasi


Rabu, 28 Mei 2025 / 07:18 WIB
Cek Rekomendasi Saham Mitrabara Adiperdana (MBAP) yang Gencar Diversifikasi
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham Mitrabara Adiperdana (MBAP) yang sedang rajin melakukan diversifikasi


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) gencar melakukan diversifikasi bisnis di luar usaha sektor pertambangan batu bara yang dilakukan berbagai anak usaha, mulai dari bidang energi baru terbarukan, industri agro hingga sektor infrastruktur dan jasa pertambangan.

"Kami mencatatkan kemajuan positif dari strategi keberlanjutan perseroan, seiring upaya kami dalam mengembangkan entitas anak yang terdiversifikasi dan berkelanjutan," kata Direktur Utama MBAP, Khoirudi di agenda paparan publik di Jakarta, Selasa (27/5).

Khoirudin, menyampaikan bahwa pengembangan usaha di sektor energi terbarukan, khususnya energi biomassa, tengah berjalan sesuai rencana. Saat ini, pembangunan pabrik wood pellet di Malinau, Kalimantan Timur, masih berlangsung dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

Pembangunan fasilitas pabrik wood pellet oleh entitas anak yaitu PT Malinau Hijau Lestari dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 150 ribu ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan bahan baku utama produksi energi biomassa.

Sedangkan untuk energi tenaga surya, solar radiance telah berhasil memiliki kapasitas terpasang sebesar 12,8 Megawatt Peak (MWp) di tahun 2024.

Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) Bagi Dividen Rp 46,64 Miliar

Bidang usaha akuakultur merayakan panen udang tahap pertama di tahun 2024, melalui pengoperasian 20 tambak udang vannamei di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan total target produksi sebesar 168 ton/tahun. 

"Pekerjaan pembangunan 100 kolam tambak berjalan sesuai rencana dan akan beroperasi secara penuh di tahun 2025 dengan target produksi 1.800ton/tahun," ucap Khoirudin.

Sementara itu, untuk kegiatan usaha infrastuktur dan jasa pertambangan, entitas anak PT Mitra Muda Makmur (MMM) melaporkan bahwa realisasi jasa pertambangan pada akhir tahun 2024 mencapai 4,3 juta Bank Cubic Meter (BCM,) dan juga telah mengamankan kontrak jasa pertambangan senilai US$ 53,55 juta sampai dengan tahun 2027.

Sayangnya, pihak MBAP belum bisa memaparkan berapa nilai target pendapatan dan laba yang diincar perusahaan. Yang jelas, perusahaan mengalokasikan dana total investasi dan belanja modal mencapai sekitar US$ 70 juta dolar untuk tahun 2025.

Secara rinci, alokasi belanja modal sebesar 67% itu untuk lini bisnis di bidang energi baru terbarukan. Sementara, sisanya untuk pengembangan bisnis di agro industri, jasa dan infrastruktur, serta pertambangan.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menyampaikan bahwa langkah diversifikasi yang dilakukan oleh MBAP berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap batubara serta mengurangi dampak fluktuasi harga yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.

 

"Bidang energi terbarukan ini memiliki prospek jangka Panjang yang bisa meningkatkan pendapatan namun MBAP juga masih butuh investasi besar karena ada kompetitor juga," ucap Indy kepada Kontan, Selasa (27/5).

Indy juga menyarankan investor untuk terus memantau kinerja fundamental perusahaan, mengingat belum terlihat adanya perbaikan signifikan pada sisi laba bersih. Selain itu, dari sisi valuasi, PER MBAP saat ini berada di kisaran 23 kali, masih di bawah rata-rata industri yang sebesar 31 kali. Indy merekomendasikan  speculative buy dengan target harga Rp 2.700 per saham.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal, pergerakan saham MBAP terkoreksi dan disertai dengan tingginya tekanan jual. 

"MACD sudah mulai menyempit dan rawan terjadinya deadcross, demikian pula Stochastic yang akan menguji area oversoldnya," ucap Herditya kepada Kontan, Selasa (27/5).

Herditya menyarankan untuk wait and see saham MBAP di rentang support Rp 1.650 dan resistance Rp 1.930 per saham.

Selanjutnya: Daftar 7 Drama Korea Slice of Life Terbaru Penuh Kisah Kehidupan Relatable

Menarik Dibaca: Daftar 7 Drama Korea Slice of Life Terbaru Penuh Kisah Kehidupan Relatable

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×