kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cardano (ADA) melonjak tajam, hati-hati rawan koreksi


Jumat, 20 Agustus 2021 / 19:19 WIB
Cardano (ADA) melonjak tajam, hati-hati rawan koreksi
ILUSTRASI. Uang kripto


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uang kripto Cardano (ADA) secara mengejutkan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam sebulan terakhir. Merujuk Coinmarketcap.com hingga pukul 19.00 WIB, harga Cardano sudah berada di level US$ 2,49 atau menguat 20,34% dalam 24 jam terakhir.

Sejak reli harga aset kripto dari 20 Juli lalu, penguatan ADA sudah menyentuh hingga 144,12%. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aset kripto lainnya seperti bitcoin (BTC), ethereum (EHT), maupun binance coin (BNB).

Coindesk melaporkan, saat ini pengembang Cardano sudah mengumumkan akan merilis update smart contract pada September mendatang. Adanya smart contract ini akan memungkinkan Cardano untuk menggabungkan lebih banyak aplikasi termasuk Decentralized Finance (DeFi) yang memungkinkan untuk fitur pinjaman dan perdagangan aset kripto secara otomatis. 

Lebih lanjut, dengan adanya peningkatan layanan tersebut dapat menempatkan jaringan Cardano pada posisi yang lebih baik untuk menantang ethereum, yang saat ini merupakan pemimpin di antara blockchain dengan fungsi smart contract.

Baca Juga: Cardano (ADA) jadi aset kripto paling hot dalam sebulan terakhir

Sementara Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir menilai, ide pengembangan tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama. Sehingga seharusnya realisasinya sudah sejak sebelumnya, ketika baru akan terealisasi, menurutnya jadinya biasa saja.

Nothing to be hyped sebenarnya, mungkin saja memang ada pengaruh ke harganya, namun tidak akan untuk jangka panjang. Apalagi,  melihat belakangan ini, akumulasi volume Cardano cenderung menipis pula, sehingga kenaikan harga ini bisa jadi ajang aksi ambil untung yang sudah akumulasi sejak awal tahun,” kata Christopher.

Lebih lanjut, ia bilang secara teknikal, kenaikan harganya memang “sky's the limit”, hanya saja menurutnya pasokan ADA yang sudah dicetak sekitar 32 miliar. Padahal, maksimal suplai masih sebesar 45 miliar sehingga dari sisi kelangkaan juga tidak masuk karena masih banyak ruang. 

Lagipula, Christopher meyakini bahwa selama suatu koin fungsinya adalah utilitas (utility), maka tidak masuk akal bila harganya mengalami volatilitas yang ekstra. “Jadi mungkin harganya memang masih bisa naik, tapi tidak akan banyak juga. Risikonya jauh lebih besar daripada reward-nya,” pungkas Christopher.

Selanjutnya: Harga Bitcoin melonjak 6%, siap menuju US$ 50.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×