kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Capai Rp 93 triliun, lelang SUN kembali rekor


Selasa, 26 Februari 2019 / 18:47 WIB
Capai Rp 93 triliun, lelang SUN kembali rekor


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) kembali membludak. Buktinya, penawaran yang masuk pada lelang SUN Selasa (26/2) hari ini mencapai Rp 93,93 triliun. Menurut Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting, penawaran hari ini menjadi yang tertinggi tahun ini.

Angka penawaran ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan empat lelang SUN yang sudah di gelar tahun ini. Asal tahu saja, penawaran masuk tertinggi sebelumnya dipegang pada lelang Selasa (12/2) mencapai Rp 66,36 triliun.

Berdasarkan data DJPPR, ada enam seri yang ditawarkan dengan penawaran terbesar kembali dicatatkan pada SUN seri FR0077 yang bertenor lima tahun. Penawaran yang masuk pada seri yang jatuh tempo tahun 2024 ini mencapai Rp 39,72 triliun.

Lalu diikuti seri acuan tenor 10 tahun yakni FR0078 yang jumlah penawarannya sebesar Rp 22,54 triliun. FR0078 juga tercatat sebagai seri yang paling besar jumlah nominal yang dimenangkan karena mencapai Rp 6,35 triliun. Sementara untuk FR0077, total yang dimenangkan hanya Rp 1,65 triliun.

Secara keseluruhan, total nominal yang dimenangkan pemerintah pada lelang kali ini hanya Rp 22 triliun.

Menurut ekonom Bank Permata Josua Pardede, membludaknya minat investor khususnya asing ke pasar obligasi dalam negeri karena dari sisi global cukup positif. Ini membuat asing semakin percaya diri untuk masuk ke aset emerging market, salah satunya Indonesia.

Terlebih, dari sisi internal, pasar keuangan dalam negeri disokong indikator makroekonomi yang ciamik. "Pertumbuhan ekonomi masih stabil dan inflasi cenderung turun yang menyebabkan real return yang didapatkan investor di pasar obligasi Indonesia cenderung lebih tinggi ketimbang negara di kawasan," jelas dia.

Lebih lanjut, Josua bilang, sedikitnya nominal yang dimenangkan pemerintah di lelang kali ini akan membuat pasar obligasi pada Rabu (27/2) ramai. Mengingat investor akan masuk melalui pasar sekunder dan dapat menopang pergerakan rupiah besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×