Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT BW Plantation Tbk (BWPT) belum terlalu gencar melakukan ekspansi. Ini terlihat dari realisasi penanaman baru kelapa sawit yang baru mencapai 900 hektare (ha) hingga akhir semester I 2014.
Jumlah tersebut sekitar 22,5% dari target penanaman baru BWPT di tahun ini yang ditetapkan 4.000 ha. Kelik Irwantono, Direktur Keuangan BWPT mengatakan, minimnya realisasi itu bukan menjadi indikasi bahwa perusahaan akan merevisi rencana penanaman baru lahan kelapa sawit.
BWPT, kata Kelik, akan tetap melakukan penanaman baru seluas 4.000 ha di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. "Tapi, realisasinya akan banyak di kuartal IV, sehingga sampai semester I masih kecil," kata Kelik kepada KONTAN, Kamis (7/8).
BWPT memang kecil kemungkinannya memangkas rencana penanaman baru lahan kelapa sawit. Soalnya, rencana penanaman di 2014 sudah jauh lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada kondisi normal, BWPT biasa melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 10.000 ha. Namun, karena naiknya biaya investasi dan faktor lainnya, BWPT memutuskan untuk melakukan penanaman baru hanya seluas 4.000 ha.
"Kita sudah teken perjanjian dengan kontraktor, sehingga target 4.000 ha akan direalisasikan," ungkap Kelik. Minimnya realisasi penanaman baru juga berimbas pada penyerapan belanja modal atau Capital Expenditure (capex) BWPT.
Pada enam bulan pertama tahun ini, BWPT sudah menyerap belanja modal Rp 300 miliar, dari dana yang dialokasikan mencapai ?Rp 700 miliar. Selain untuk penanaman baru, BWPT juga menyerap capex untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit kelima dengan kapasitas 45 ton per jam di Kalimantan Tengah.
Nilai investasi pabrik itu US$ 11,25 juta dan akan mulai dibangun pada awal tahun depan. Secara jangka panjang, BWPT akan membangun tiga pabrik lagi. Soalnya, BWPT menilai baru akan mencapai skala ekonomis jika memiliki kapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Saat ini, kapasitasnya 210.000 ton per tahun.
Dari sisi produksi, BWPT mengklaim tidak mengalami hambatan berarti. Hingga paruh pertama 2014, produksi CPO BWPT naik 11% year on year (yoy) menjadi 74.167 ton. Targetnya, produksi CPO tumbuh sekitar 25% dari realisasi tahun lalu yang sebanyak 140.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News