kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun pabrik, BWPT akan cari dana eksternal


Selasa, 10 Juni 2014 / 17:31 WIB
Bangun pabrik, BWPT akan cari dana eksternal
ILUSTRASI. Staf mencoba bertransaksi menggunakan platform Mandiri Online Securities Trading (MOST) saat peluncuran MOST Carnaval 2022 di Jakarta, Selasa (2/8). KONTAN/Baihaki/2/8/2022


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan melakukan pembangunan pabrik kelima dengan kapasitas 45 ton per jam di Kalimantan Tengah. Untuk itu, BWPT memerlukan investasi sekitar US$ 9 juta sampai US$ 11,25 juta. Emiten ini akan memanfaatkan sumber dana internal dan eksternal untuk proyek tersebut.

"Pinjaman dan pendanaan internal, mungkin sekitar 50% banding 50%. Sedang kita pelajari dulu," ucap Direktur Utama BWPT Abdul Halim Ashari, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (10/6).

Direktur Keuangan BWPT Kelik Irwantono menyebut, belum bisa memastikan sumber dana untuk pembangunan pabrik tersebut. Pasalnya, harga Crude Palm Oil (CPO) terbilang masih fluktuatif.

Namun, ia meyakini bahwa posisi kasnya masih positif. Pada kuartal pertama 2014, kas dan setara kas BWPT tercatat Rp 52,06 miliar.

Adapun, BWPT akan mulai membangun pabrik baru tersebut di awal 2015. Di tahun ini, BWPT baru memanggil kontraktor dan melakukan site preposition. "Belum ada investasi," ungkap Kelik.

Untuk pembangunan pabriknya, BWPT berusaha menjaga lokasi agar dekat dari kebun. Berdasarkan rule of thumb, radius efisien pengiriman buah ke pabrik adalah 25 km. Nah, dekatnya jarak pengiriman buah ini akan menentukan kualitas produksi CPO.

Dalam jangka panjang, BWPT akan membangun 3 pabrik lagi. Emiten perkebunan ini merasa bahwa bisa mencapai skala ekonomis jika memiliki kapasitas produksi sekitar 350.000 ton per tahun. Saat ini, kapasitasnya yakni 210.000 ton per tahun. Adapun, utilisasi pabrik BWPT adalah 70%.

Tahun ini, BWPT berencana menanam 4.000 hektar lahan baru, terdiri dari 2.000 hektar di Kalimantan Barat dan 2.000 hektar di Kalimantan Timur. Sampai kuartal pertama, jumlah lahan yang tertanamnya 400 hektar. Kondisi ini memang belum maksimal. Abdul bilang, pihaknya menunggu cuaca yang baik untuk melakukan penanaman.

Secara keseluruhan, jumlah lahan BWPT yaitu 73.000 hektar. Kemudian, lahan tertanamnya adalah 47.000 hektar. Di situ, area menghasilkannya memiliki usia rata-rata tanaman 7,7 tahun.

Sepanjang 2014, BWPT menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 700 miliar. Namun sampai kuartal pertama, penyerapannya baru sekitar Rp 100 miliar. Kelik memperkirakan, penyerapannya sampai kuartal kedua berkisar di Rp 250 miliar. Penggunaannya antara lain untuk merawat tanaman yang belum menghasilkan dan pembangunan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×