kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BWPT: Belum ada tanda-tanda Rajawali masuk


Selasa, 10 Juni 2014 / 18:21 WIB
BWPT: Belum ada tanda-tanda Rajawali masuk
ILUSTRASI. Manfaat pare untuk kesehatan.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) bersama Grup Rajawali dikabarkan bakal melakukan kerjasama strategis. Grup Rajawali berniat membeli sebagian saham BWPT dan sebagai imbalannya Grup Rajawali akan membenamkan aset perkebunannya ke dalam BWPT.

Menanggapi hal ini, manajemen mengaku belum ada perbincangan lebih lanjut soal isu kerjasama tersebut. "Saya setiap hari saya pantau DPS (Daftar Pemegang Saham) tapi sejauh ini belum ada satu pun pihak yang mewakili Rajawali yang masuk," imbuh Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan BWPT, Selasa (10/6).

Mengingatkan saja, isu ini muncul setelah adanya langkah antisipasi atas pemberlakukan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26/ 2007 tentang pedoman perizinan usaha perkebunan.

Dalam Permentan tersebut diberlakukan pembatasan kepemilikan lahan oleh perusahaan perkebunan maksimal sebanyak 100.000 hektare (ha). Beleid ini sudah diteken oleh Menteri Pertanian Suswono pada 30 September 2013 silam.

Namun, aturan ini tak berlaku bagi badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi dan perusahaan yang berstatus perusahaan terbuka. Selain soal antisipasi, logis saja jika Rajawali mengincar BWPT.

Sebab, BWPT memiliki prospek jangka panjang yang cukup baik. Produktifitas emiten perkebunan ini untuk jangka panjang masih terjaga mengingat usia tanamannya yang sebagian besar baru menginjak usia dewasa.

Usia tanaman BWPT mayoritas sekitar 5-7,7 tahun. Ini merupakan usia awal tanaman untuk memasuki tahap produktifitas yang tinggi. Produktifitas semakin prima ketika tanaman sawit memasuki usia sekitar 8 tahun.

Sebagai catatan, hingga saat ini, luas total lahan tertanam BWPT mencapai 70.000 hektar dimana 43.000 hektarnya masuk kedalam golongan tanaman menghasilkan dan sisanya lahan belum tertanam. Dengan komposisi usia tanaman dan lahan tertanam itu maka bisnis BWPT masih bisa hidup setidaknya 20 tahun lagi.

Sementara, landbank BWPT saat ini totalnya 90.000 hektar dan angkanya bakal terus bertambah. Tahun ini saja manajemen berniat menambah 4.000 hektar lahan baru dan sekitar 3.600 lahan baru lagi dalam jangka waktu tiga tahun mendatang.

"Jadi, mungkin karena potensi ini yang mereka lihat, dan mungkin bukan hanya Rajawali saja. Kami memiliki growth yang besar untuk jangka panjang," pungkas Kelik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×