kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Buyback obligasi, ini dia sumber dana INDY


Selasa, 12 November 2013 / 09:28 WIB
Buyback obligasi, ini dia sumber dana INDY
ILUSTRASI. Bengkuang.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) bisa sedikit bernafas lega setelah melakukan percepatan pembayaran utang obligasi. Beban keuangan perseroan yang timbul akibat bunga berkurang.

Pada 5 November 2013 lalu, INDY telah melakukan buyback atas surat utang yang sejatinya jatuh tempo pada 2016 mendatang. Namun, manajemen memutuskan untuk mempercepat pelunasan. Nilainya US$ 230 juta.

Wishnu Wardhana, Direktur Utama Indika mengatakan, dana buyback tersebut berasal dari kas internal hasil penerbitan obligasi yang dilakukan Januari 2013 kemarin.

Ketika itu, perseroan menerbitkan obligasi senilai US$ 500 juta dengan bunga 6,38%. Adapun, obigasi yang ditebus November kemarin memiliki tingkat bunga 9,75%. Selain beban bunga yang lebih enteng, tenor obligasi yang terbit awal 2013 pun lebih panjang yakni 10 tahun.

Sedangkan surat utang yang diterbitkan anak usaha INDY, Indo Integrated Energy II B.BV yang terbit pada 5 November 2009 itu memiiki masa jatuh tempo tujuh tahun.

"Dana hasil penerbitan obligasi awal tahun kemarin masih ada, daripada menganggur lebih baik dipakai untuk melunasi utang," ujar Wishnu kepada KONTAN.

Dalam perjanjian penerbitan obigasi yang bernama senior notes II itu, INDY memang memilki opsi untuk menebus seluruh obigasi setiap saat sebelum tanggal 5 November 2013. Harga tebusnya, 100% ditambah dengan premium yang telah disepakati.

Walaupun harga lebih mahal, namun, kata Wishnu, secara keseluruhan, percepatan pembayaran obligasi meringankan beban keuangan perseroan. Informasi saja, berdasarkan laporan keuangan per September 2013, total utang berbasis bunga Indika jumlahnya mencapai US$ 1,08 miliar.

Utang itu terdiri dari utang obligasi sebesar US$ 982,8 juta dan utang bank senilai US$ 103,88 juta. Adapun, sebesar US$ 760,78 juta dari utang obligasi perseroan masuk kategori tidak lancar. Sedangkan, utang bank yang masuk kategori lancar jumlahnya hanya US$ 38,11 juta.

Akibat dari utang-utang tersebut, pada periode Januari-September 2013, perusahaan harus menanggung beban keuangan sebesar US$ 73,87 juta. Ditambah beban lainnya, keuangan Indika tidak mampu menahan diri untuk tidak jatuh ke jurang kerugian.

Perseroan membukukan rugi bersih per akhir kuartal III-2013 sebesar US$ 15,56 juta. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu, Indika bisa mencatatkan laba bersih senilai US$ 80,02 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×