Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham dengan kapitalisasi pasar alias market caps kecil dinilai bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang mendatangkan cuan.
Head of Research RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya telah memilih 20 perusahaan berkapitalisasi kecil (sekitar US$ 500 juta), yang mencakup berbagai industri di antaranya bahan bangunan, logistik shipping, properti, serta konsumen yang berkaitan dengan tembakau, kesehatan, dan sektor otomotif.
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) dan PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dinilai bakal diuntungkan dari percepatan energi bersih dalam jangka Panjang. Akuisisi saham ARKO oleh PT United Tractors (UNTR) yang merupakan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) dinilai Andrey dapat menguntungkan ARKO dalam hal pembiayaan untuk ekspansi di masa mendatang.
Baca Juga: Montage Company Limited Jual 203,48 Juta Saham MAP Aktif Adiperkasa (MAPA)
Sementara akuisisi 25% saham KEEN oleh Tokyo Electric Power tahun lalu turut mendukung KEEN dalam hal mencari partner strategis dalam mewujudkan kapasitas 500 megawatt (MW) pembangkit listrik.
Selain perusahaan berbasis lingkungan seperti KEEN dan ARKO, Andrey juga memilih saham di sektor otomotif, yakni PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dan PT dan Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). Menurut RHB Sekuritas, sektor kendaraan roda dua dan roda empat masih dalam tren positif, yang akan menguntungkan bagi pemasok suku cadang maupun emiten penjual mobil.
Sejumlah emiten dari berbagai sektor juga diuntungkan dari ketahanan ekonomi domestik. PT Elnusa Tbk (ELSA) diuntungkan dari ekspansi eksplorasi migas. Terjaganya daya beli masyarakat menengah menguntungkan sejumlah sektor, diantaranya di sektor tembakau yakni PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) di sektor peternakan unggas, dan PT Jayamas Medika Tbk (OMED), PT Prodia Widyahusada (PRDA), dan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) di industri kesehatan.
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga akan diuntungkan dari dimulainya kembali proyek perumahan dan pendirian bisnis baru di Indonesia.
Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Cek Rekomendasi Saham BBNI, BMRI, dan MPMX untuk Selasa (23/5)
Seiring dengan meningkatnya kegiatan industri, diperlukan energi yang lebih stabil untuk memenuhi lonjakan permintaan listrik. Di sisi lain, Pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan produksi batubara nasional. Saham PT RMK Energi Tbk (RMKE) dan PT IMC Pelita Logistik (PSSI) yang bergerak di sektor logistik tambang menjadi pilihan.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai, emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar kecil-menengah juga punya prospek yang menarik.
Misal, untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) diuntungkan dengan tren stagnasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), dimana BI saat ini tidak lagi agresif dalam kebijakan moneter. Selain itu, BBTN juga disokong oleh peningkatan permintaan rumah khususnya dari kalangan masyarakat menengah, yang pada akhirnya berdampak ke permintaan kredit pemilikan rumah (KPR)
Sementara untuk perbankan daerah seperti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) secara garis besar diuntungkan dengan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, dimana saat ini pertumbuhan ekonomi disokong oleh Pulau Jawa. Kedua emiten ini juga didorong oleh kenaikan kredit dari segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“UMKM pasti membutuhkan kredit perbankan untuk permodalan khususnya dari Bank Daerah,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (23/5).
Di sektor barang konsumsi, Nafan menilai PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memiliki kinerja yang relatif solid, baik dari sisi bottom line maupun topline. Kinerja positif ini diikuti pembagian dividen yang cukup baik secara historis. “Kenaikan fundamental direspon positif oleh pelaku pasar, dimana tercermin dari kenaikan harga saham,” sambung Nafan.
Baca Juga: Intip Rekomendasi ACES, JPFA, ASII, MDKA untuk Perdagangan Selasa (23/5)
Sementara untuk emiten poultry seperti PT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) diuntungkan dari kenaikan harga unggas yang berdampak pada kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP).
Di sisi lain, ketidakpastian yang masih menyelimuti ekonomi global telah menaikkan harga emas hingga melonjak ke level rekor tertinggi. Untuk itu, Andrey memasukkan saham PT Wilton Makmur Tbk (SQMI) dalam jajaran saham small caps pilihan.
“RHB menyarankan untuk memilih saham laggard berkualitas dan small caps sebelum pemulihan domestik mulai terjadi,” tulis Andrey.
Di sisi lain, Nafan menekankan adanya risiko dari sisi likuiditas saham small caps yang dan risiko volatilitas. Saham-saham small caps mudah mendapatkan reaksi dan katalis dari aksi korporasi atau dari sentimen kenaikan kinerja yang signifikan, sehingga membuat pergerakan sahamnya mengalami kenaikan.
Baca Juga: Simak Rekomendasi GOTO, AMRT, BUMI, TBIG, MAPI, ADMR untuk Perdagangan Selasa (23/5)
“Di situlah pelaku trader melakukan spekulasi untuk mencari keuntungan jangka pendek,” sambung Nafan.
RHB Sekuritas merekomendasikan buy saham ARNA dengan target harga Rp 1.370, buy PSSI dengan target harga Rp 800, buy dengan target harga Rp 1.380, buy PRDA dengan target harga Rp 6.500, da buy SSIA dengan target harga Rp 680. Sementara Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy JPFA dengan target harga Rp 1.470.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News