Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung ambrol begitu perdagangan dibuka, Kamis (3 Mei 2018). Apa boleh buat, ketika akhirnya bursa tutup warung IHSG kehilangan 153,51 poin (-2,55%) ke level 5.858,73.
LQ45, indeks saham yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga rontok. LQ45 turun 30,32 poin menuju level 933,96 (-3,14%).
Gerak harga saham-saham di BEI yang langsung anjlok sejak dibuka tidak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil dari sebelumnya. Hanya urutan mereka yang berbeda, saling bertukar posisi.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Waskita Beton Precast tbk (WSBP) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,47 kali, 4,42 kali, dan 4,87 kali. Disusul kemudian oleh AKRA, INDY, BSDE, PTBA, SRIL, PTPP, dan BBNI.
Bisa ditebak, merah padamnya bursa kemarin tidak memberi peluang sedikit pun kepada saham-saham di daftar ini untuk mengalahkan pasar. Seluruh saham mengalami penurunan harga. Tak ada satu pun saham yang ditutup hijau maupun tak berubah harga.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News