Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguat malu-malu pada awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada akhir perdagangan. Senin (30/4), IHSG ditutup menguat 75,36 poin atau 1,27% ke level 5.994,59.
Tentu saja LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga tampil ceria. Bertambah 12,77 poin menuju level 958,41 (+1,35%).
Kinerja cerah bursa di hari terakhir April lalu tak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil dari sebelumnya. Hanya urutan mereka yang sedikit berbeda.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Waskita Beton Precast tbk (WSBP) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,12 kali, 4,93kali, dan 5,18 kali. Disusul kemudian oleh AKRA, INDY, PTBA, BSDE, SRIL, BBNI, dan PTPP. Dua saham yang disebut terakhir saling bertukar tempat dari posisi sebelumnya.
Hijaunya bursa mampu mendorong harga tujuh saham naik lebih tinggi. Mereka adalah BUMI, WSKT, AKRA, PTBA, BSDE, SRIL, dan PTPP. Satu-satunya saham dalam daftar ini yang tidak mengalami perubahan harga adalah WSBP. Sisanya, dua saham, malah turun harga: INDY dan BBNI.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News