Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah di level 7.204,37 pada akhir perdagangan Kamis (12/6). Indeks tercatat melemah tipis 0,25% atau setara 18,09 poin dibanding hari sebelumnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menilai secara teknikal, indikator MACD menunjukkan kecenderungan pelemahan tren karena garis sinyal mulai melebar ke arah negatif.
“Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di area tengah, yang menandakan potensi arah pergerakan harga masih belum jelas atau berada di titik pivot,” terang Alrich pada Kontan, (12/6).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,25% ke 7.204 pada Kamis (12/6), PGAS, MBMA, ANTM Jadi Top Losers LQ45
Untuk Jumat (13/6), Alrich memprediksi pasar mengantisipasi rilis data dari Amerika Serikat, yaitu Michigan Consumer Sentiment Prelimenary pada bulan Juni 2025 yang diperkirakan naik ke level 53,5 dari 52,2 di Mei 2025.
“Hal ini menandakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi Amerika mengalami peningkatan,” tambahnya.
Dari kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data Inflasi bulan Mei 2025 di Jerman yang diperkirakan stabil di level 2.1% YoY. Selain itu, data Industrial Production pada bulan April 2025 di Jepang yang diperkirakan turun menjadi 0.7% YoY dari 1% YoY di Maret 2025 juga menandakan bahwa aktivitas industri mengalami perlambatan.
Alrich memprediksi IHSG berpotensi bergerak pada level 7.150 - 7.250 pada perdagangan Jumat (13/6).
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati untuk perdagangan Jumat (13/6) meliputi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
“Selain itu, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) juga layak dicermati,” katanya.
Baca Juga: IHSG Turun 0,16% ke 7.210,96 di Sesi I Kamis (12/6), Top Losers: PGAS, INDF, BBTN
Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menilai pergerakan IHSG didorong aksi jual (outflow) asing yang mencapai Rp 283 miliar di seluruh perdagangan
“Kami berpandangan yang mempengaruhi adalah respons pasar atas keputusan tarif AS ke Tiongkok yang tetap tinggi di 55% sedangkan Tiongkok mengenakan tarif balasan sebesar 10% dan mengakhiri eskalasi perang dagang,” ucapnya.
Namun, di sisi lain Ia juga menyoroti bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS yang kembali berlanjut memberikan sentimen positif di pasar.
Untuk Jumat (13/6) Audi berpandangan pasar menantikan rilis data penjualan ritel (retail sales) Indonesia periode April 2025, yang diperkirakan tumbuh 2,1% YoY, melambat dari 5,5% YoY pada Maret 2025.
Senada dengan Audi, Alrich juga sebelumnya turut mengantisipasi hal ini. Menurutnya, perlambatan terjadi seiring normalisasi konsumsi pasca Ramadan dan Lebaran.
“Secara teknikal, kami perkirakan IHSG bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang level support 7.160 dan resistance 7.260 dengan indikator MACD masih menunjukkan pelemahan tren, sejalan dengan RSI yang kembali turun,” ucap Audi.
Audi juga membeberkan analisis teknikal untuk rekomendasi saham Jumat (13/6), yaitu:
1. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Support: Rp 2.600
Resistance: Rp. 3.300
Rekomendasi: Speculative buy
2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Support: Rp 1.400
Resistance: Rp. 1.630
Rekomendasi: Speculative buy
Selanjutnya: Kabar Gembira! Mega Manunggal Property (MMLP) Umumkan Dividen Perdana Rp 80 Miliar
Menarik Dibaca: Cara Download Video Twitter (X) di HP & Laptop Super Cepat, Berikut Langkahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News