kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Bursa Asia Melemah Jumat (30/5) Pagi, Investor Menimbang Ketidakpastian Tarif Dagang


Jumat, 30 Mei 2025 / 08:15 WIB
Bursa Asia Melemah Jumat (30/5) Pagi, Investor Menimbang Ketidakpastian Tarif Dagang
ILUSTRASI. Bursa Asia melemah setelah data menunjukkan ekonomi AS melambat, dan investor mempertimbangkan ketidakpastian hukum seputar tarif dagang Donald Trump. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia melemah pada Jumat (30/5) pagi. Pukul 08.10 WIB, indeks Nikkei 225 turun 558,79 poin atau 1,45% ke 37.871,61, Kospi turun 10,62 poin atau 0,35% ke 2.711,05, ASX 200 turun 18,11 poin atau 0,22% ke 8,391,70.

Bursa Asia melemah setelah data menunjukkan ekonomi AS melambat, dan investor mempertimbangkan ketidakpastian hukum seputar tarif dagang Donald Trump.

Mengutip Bloomberg, pengadilan banding Federal menawarkan penangguhan sementara kepada Trump dari putusan yang mengancam akan membatalkan sebagian besar agenda tarifnya.

Menambah kekhawatiran, ekonomi AS menyusut pada awal tahun, dibatasi oleh melemahnya belanja konsumen dan dampak perdagangan yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Tarif Trump, Begini Prediksi Arah Bursa Asia

"Apapun yang terjadi, pasar menyadari bahwa kita menghadapi periode ketidakpastian yang panjang, kata Win Thin, kepala strategi pasar global di Brown Brothers Harriman & Co.

"Membiarkan tarif tetap berlaku meningkatkan risiko stagnas dan berdampak negatif pada dolar dan ekuitas."

Sementara itu, di Asia, inflasi di Tokyo melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun. Hal ini menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menjelang pemilihan umum musim panas.

Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Menguat Kamis (29/5), Usai Pengadilan AS Blokir Tarif Trump

Kristina Clifton, ekonom senoor Commonwealth Bank of Australia mengatakan, inflasi yang tinggi dan pertumbuhan upah yang kuat membuat Bank of Japan kemungkian akan menaikkan suku bunga pada Juli dan Desember.

"Namun bagi BOJ, risikonya condong ke arah kenaikan yang lebih sedikit, karena latar belakang global yang tidak menentu dan dampak negatif tarif AS terhadap ekonomi Jepang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×