kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia semringah menjelang akhir pekan


Jumat, 08 Januari 2021 / 08:34 WIB
Bursa Asia semringah menjelang akhir pekan
ILUSTRASI. Bursa Asia menguat pada perdagangan menjelang akhir pekan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia menguat pada perdagangan menjelang akhir pekan. Jumat (8/1) pukul 8.26 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 1,41% ke 27.882.

Hang Seng naik 0,30% ke 27.630. Kospi menguat 1,73% ke 3.084. Sedangkan Taiex menguat 0,95% ke 15.369. Straits Times naik 1,10% ke 2.938.

Pasar saham optimistis secara luas setelah Wall Street mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis (7/1). Harga US Treasury turun karena pasar bertaruh pemerintah baru yang dikendalikan Demokrat akan menyebabkan pengeluaran besar dan pinjaman untuk mendukung pemulihan ekonomi AS. "Kami yakin akan melihat pemulihan global yang sinkron pada paruh kedua tahun ini," kata analis ING, Carsten Brzeski kepada Reuters.

Indeks saham ASX200 Australia naik 0,16% setelah negara bagian Queensland memberlakukan penguncian tiga hari di ibu kota menyusul penemuan kasus varian Covid-19 Inggris yang lebih menular.

Baca Juga: Ini saham-saham pilihan analis saat pembatasan kegiatan 2 pekan diberlakukan

Pada Kamis malam waktu Washington atau pagi ini waktu Jakarta, Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden yang akan menjabat sebagai Presiden AS mulai bulan ini. Pengakuan Trump muncul setelah kerusuhan di Gedung Capitol AS pada Rabu pekan ini dan pejabat pemerintah AS mulai mempertimbangkan untuk mengeluarkan Presiden Donald Trump dari jabatannya sebelum tanggal pelantikan Biden pada 20 Januari.

Kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 0,69%, S&P 500 naik 1,48% dan Nasdaq Composite bertambah 2,56%. Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 1,18%.

Sementara harga minyak masih mendaki ke level tertinggi sejak Februari 2020, dipicu oleh rencana Arab Saudi untuk mengurangi produksi 1 juta barel per hari pada bulan Februari dan Maret.

Baca Juga: Harga minyak naik lebih dari 7% dalam empat hari hingga Jumat (8/1) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×