Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu membebaskan diri dari zona merah di akhir sesi I, Rabu (15/6). Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks turun 0,53% menjadi 4.796,163.
Sepanjang sesi I, investor asing membukukan penjualan bersih (nel sell) di seluruh market dengan nilai Rp 83,3 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai net sell asing mencapai Rp 79,9 miliar.
Jumlah saham yang melorot mencapai 125 saham. Sementara, terdapat 123 saham yang naik dan 87 saham lainnya tak bergerak.
Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 3,524 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,903 triliun.
Adapun jumlah sektor yang tertekan mencapai enam sektor. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor barang konsumen turun 2,14%, sektor manufaktur turun 1,49%, dan sektor industri dasar turun 0,35%.
Saham-saham indeks LQ 45 penghuni top losers siang ini di antaranya: PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 4,38% menjadi Rp 3.710, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 4,15% menjadi Rp 65.200, dan PT Siloam International Tbk (SILO) turun 2,96% menjadi Rp 10.650.
Sedangkan di posisin top gainers indeks LQ 45 terdapat saham-saham: PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 4,66% menjadi Rp 404, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 2,07% menjadi Rp 985, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,89% menjadi Rp 540.
Bursa Asia rebound
Menjelang siang, indeks acuan bursa Asia berhasil reboud. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.16 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific melaju 0,3% menjadi 126,89. Padahal, indeks Asia ini sempat tertekan 0,5% pagi tadi.
Sementara itu, indeks Topix Jepang melaju 0,9%. Kemudian, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1% dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4%.
Adapun indeks Straits Times Singapura tak banyak mengalami perubahan pagi ini. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,7% dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4%.
Pelemahan yen menjadi vitamin segar bagi bursa Jepang. Sekadar informasi, siang ini, yen melemah ke posisi 106,25.
Sentimen ini mampu mengimbangi kecemasan market mengenai kemungkinan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit). Isu Brexit sudah menggerus tenaga bursa Asia sebesar 4,4% dalam empat hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
