Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dipimpin oleh Indeks Hang Seng yang turun hingga 1,43%, bursa saham di Asia sore ini, Kamis (16/11) ditutup melemah.
Tim riset Phillip Sekuritas menilai, pelemahan ini terjadi karena investor mengambil aksi ambil untung (profit-taking) dan mencerna hasil pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.
Pertemuan ini berlangsung sebelum dimulainya pertemuan puncak para pemimpin negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Francisco. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan mengenai berbagai isu, termasuk pembukaan kembali jalur komunikasi tingkat tinggi antara militer kedua negara dan artificial intelligence (AI).
Presiden AS Joe Biden memuji pertemuan selama empat jam ini sebagai yang paling konstruktif dan produktif dalam hubungan kedua negara. Sementara itu, Presiden Xi Jinping di depan para pengusaha AS mengatakan China siap menjadi mitra dan teman AS.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 6.958 Kamis (16/11), Simak Rekomendasi Esok
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Neraca Perdagangan Jepang yang memperlihatkan defisit mengecil menjadi JPY 662,5 miliar di bulan Oktober, lebih kecil dari estimasi pasar yang defisit JPY 735,7 miliar.
Ekspor tumbuh 1,6% year-on-year (YoY), melambat dari pertumbuhan 4,3% YoY di bulan September dengan ekspor ke China merosot 4,0% YoY sementara ekspor ke AS dan Eropa masing-masing lompat 8,4% YoY dan 8,9% YoY
Impor mengalami kontraksi 12,5% YoY, memperpanjang kontraksi menjadi tujuh bulan beruntun akibat tertekan oleh penurunan biaya energi.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 6.958 Hari Ini (16/11), INCO, INKP, ASII Top Gainers LQ45
Secara terpisah, data core machinery orders Jepang yang digunakan sebagai indikator belanja modal korporasi naik 1,4% secara bulanan pada bulan September 2023. Kondisi ini berbalik arah dari penurunan 0,5% month-on-month (MoM) di bulan Agustus dan lebih baik dari estimasi pasar yang naik 0,9% MoM.
Dari Australia, ekonomi menambah 55.000 pekerja di bulan Oktober menjadi 14,17 juta. Angka ini lebih dari dua kali lipat perkiraan pasar yang sebesar 20.000 dan jauh lebih tinggi dari penambahan 7.810 di bulan September.
Tingkat pengangguran naik tipis menjadi 3,7%, sesuai dengan ekspektasi pasar dari 3,6% di bulan September. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate) naik menjadi 67% dari 66,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News