kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Selasa (27/6) Pagi


Selasa, 27 Juni 2023 / 08:32 WIB
Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Selasa (27/6) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (27/6) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. (Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (27/6) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 turun 266,86 poin atau 0,83% ke 32.435,85, Hang Seng naik 57,53 poin ata 0,31% ke 18.851,66.

Taiex turun 74,55 poin atau 0,43% ke 16.987,90, Kospi turun 12,08 poin atau 0,47% ke 2.570,82, ASX 200 naik 30,55 poin atau 0,43% ke 7.109,20, Straits Times naik 9,80 poin atau 0,30% ke 3.199,31 dan FTSE Malaysia naik 1,99 poin atau 0,14% ke 1.391,87.

Bursa Asia melemah setelah saham AS merosot di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve dan bank-bank sentral utama dunia akan memicu resesi ekonomi sebagai imbas kebijakannya yang hawkish.

Baca Juga: Bursa Asia Mixed, Investor Mencermati Faktor Geopolitik di Rusia

Mengutip Bloomberg, investor semakin cemas bahwa bank sentral bertekad untuk meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga lebih tinggi yang berisiko membuat ekonomi tergelincir ke dalam resesi.

Ini menyebabkan pedagang akhirnya memupus harapan penurunan suku bunga The Fed setelah Gubernur The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa kemungkian The Fed masih perlu menaikkan suku bunga satu atau dua kali kenaikan lagi pada tahun ini.

"Saya tidak yakin kami telah merasakan efek penuh dari keseluruhan siklus inflasi,"kata Nancy Daoud, private wealth adviser Ameriprise Financial Services seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×