Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia melemah di awal perdagangan hari ini. Senin (13/1), pukul 08.22 WIB, indeks Hang Seng dibuka melemah 0,77% ke 18.918,15.
Sedangkan, indeks Taiex turun tipis 0,01% ke 23.008,4. Indeks Kospi melemah 0,72% ke 2.497,72 dan indeks ASX 200 turun 1,12% ke 8.201,4.
Sementara itu, FTSE Straits Times melemah 0,29% ke 3.790,7 dan FTSE Malay melemah 0,38% ke 1.596,36.
Bursa Asia dibuka melemah di awal pekan ini dengan indeks Nikkei 225 libur. Sentimen bagi bursa Asia datang setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (10/1) meredam harapan investor untuk pemangkasan suku bunga awal oleh Federal Reserve.
Pasar juga menanti data perdagangan China bulan Desember 2024 dan data inflasi India.
Investor di Asia akan terus mencermati imbal hasil obligasi China setelah bank sentral negara itu menangguhkan pembelian obligasi pemerintah di akhir pekan lalu. Imbal hasil obligasi China tenor 10 tahun anjlok ke rekor terendah bulan ini.
Baca Juga: Investasi Sektor Migas Digenjot, Cek Rekomendasi Saham PGAS, WINS, AKRA, ELSA, MEDC
Melihat ke sisa minggu ini, Bank of Korea diperkirakan akan bertemu pada hari Kamis ini, dan Australia dijadwalkan untuk mengumumkan tingkat penganggurannya untuk bulan Desember pada hari yang sama.
China juga akan mengumumkan PDB untuk kuartal IV-2024 pada hari Jumat, bersamaan dengan data penjualan ritel dan output industri.
Di akhir pekan lalu, pasar saham AS melemah setelah laporan pekerjaan yang bagus.
Dow Jones Industrial Average turun 696,75 poin, atau 1,63% ke 41.938,45. Indeks S&P 500 juga ditutup turun 1,54% menjadi 5.827,04, sementara Nasdaq Composite turun 1,63% menjadi 19.161,63. Kerugian hari Jumat mendorong indeks acuan utama ke zona merah untuk tahun 2025.
Jumlah pekerja AS tumbuh sebesar 256.000 pada bulan Desember, sementara ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan akan melihat peningkatan sebesar 155.000. Tingkat pengangguran, yang diproyeksikan tetap pada 4,2%, turun menjadi 4,1% selama bulan tersebut. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak akhir tahun 2023 setelah laporan tersebut.
Selanjutnya: Tumbuh Positif Tahun Lalu, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham INDF & ICBP pada 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 13 Januari 2025: Antam dan UBS Kompak Mager
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News