Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kompak menguat pada awal perdagangan hari ini. Jumat (9/8), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 1,41% ke 35.321,33. Sedangkan, indeks Hang Seng naik 1,22% ke 17.097,36.
Sementara itu, indeks Taiex melesat 2,67% menjadi 21.427,93. Sementara itu, Kospi menguat 1,31% ke 2.590,26 dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,82% ke 7.745.
Di sisi lain, FTSE Malay terlihat menguat 0,57% menjadi 1.599,41. Sedangkan FTSE Straits Times tutup pada hari ini karena libur Hari Nasional.
Bursa Asia dibuka dibuka menguat pada hari Jumat, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah data pasar tenaga kerja baru meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) dan meredakan kekhawatiran resesi menyusul aksi jual pasar yang tajam di awal minggu.
Awal minggu ini, pasar saham dan mata uang global anjlok setelah data ketenagakerjaan AS memperbarui kekhawatiran resesi dan investor mulai menghentikan "carry trade" yen.
Baca Juga: Begini Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Akhir Pekan Ini (9/8)
Investor akan mencermati indeks harga konsumen dan indeks harga produsen China untuk bulan Juli.
Jajak pendapat analis Reuters memperkirakan, CPI China naik 0,3% secara tahunan, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% bulan sebelumnya. Ekonom Reuters juga memperkirakan, penurunan 0,9% dalam PPI China.
Pada sesi sebelumnya, indeks S&P 500 ditutup naik 2,3% ke 5.319,31 dan mencatat hari terbaiknya sejak November 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup melonjak 683,04 poin, atau 1,76% menjadi 39.446,49 dan indeks Nasdaq Composite melesat 2,87% dan berakhir pada 16.660,02.
Pengajuan awal untuk asuransi pengangguran lebih sedikit dari yang diantisipasi pada minggu lalu, bertentangan dengan indikasi lain dari melemahnya pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, Pengajuan tunjangan pengangguran pertama kali mencapai 233.000 minggu lalu, turun 17.000 dari minggu sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 240.000. Hal ini menawarkan sedikit kelegaan bagi pasar di tengah tanda-tanda bahwa pertumbuhan pekerjaan melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News