kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bumi Serpong Damai (BSDE) masih bisa menggenapi target tahun ini


Selasa, 16 Juli 2019 / 18:23 WIB
Bumi Serpong Damai (BSDE) masih bisa menggenapi target tahun ini


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mencatatkan marketing sales sebesar 43,5% dari target sepanjang semester I, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dinilai masih memiliki prospek yang menarik sepanjang tahun ini. Asal tahu, BSDE menargetkan bisa mencatatkan marketing sales sebanyak Rp 6,2 triliun sepanjang 2019.

Head of Research Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan, BSDE memiliki keunggulan-keunggulan lain dibanding emiten properti lain. Menurut dia, keunggulan itu bisa membuat BSDE menggenapi kinerjanya tahun ini.

Kiswoyo mengacu pada jumlah cadangan lahan (land bank) yang dimiliki emiten Grup Sinarmas itu. Tercatat, BSDE masih memiliki lahan sekitar 2.000 hektare. Cadangan lahan itu menempatkan BSDE sebagai perusahaan properti dengan cadangan lahan terbesar kedua setelah PT Sentul City Tbk (BKSL) yang cadangan lahannya mencapai 10.000 hektare.

Meski kalah besar, yang menjadi pembeda antara BSDE dengan BKSL dan emiten lain adalah lokasi. Menurut Kiswoyo, lokasi BSDE yang strategis serta arah pengembangan kawasan yang memadai menjadi keunggulan. “Wajar bila harga tanah BSDE memang masih cukup premium dibanding yang lain,” kata Kiswoyo, Senin (17/6).

Selain itu kontinuitas BSDE juga dia nilai masih baik. “Dengan cadangan lahan 2.000 hektare dan rata-rata penjualan per tahun sebesar 5 hektare hingga 10 hektare, maka umur bisnis emiten ini masih akan sangat panjang,” kata Kiswoyo.

Meski begitu Kiswoyo tak memungkiri bahwa bisnis properti masih akan tertekan. Dia mengatakan, ada dua sebab. Pertama, bisnis properti adalah bisnis yang memiliki siklusnya tersendiri. “Tren properti baru akan tiba dua hingga tiga tahun lagi,” jelasnya.

Kedua, saat ini ia menilai pasar properti masih mengalami oversupply terutama untuk segmen menengah ke atas. “Pasar sekarang sedang membidik pangsa menengah ke bawah ya,” tandas Kiswoyo.

Secara saham, menurutnya BSDE masih bisa menyentuh titik yang lebih tinggi di kisaran Rp 1.800 hingga Rp 2.000. “Memang saham BSDE lebih menarik untuk disimpan dalam jangka waktu panjang seiring dengan menggeliatnya kembali emiten-emiten properti,” ujarnya.

Sepanjang hari ini, saham BSDE terpantau anteng di level Rp 1.500 di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bila dihitung sejak awal tahun, saham BSDE sudah naik sebesar 19,52%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×