Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi emiten yang bergerak di sektor properti melantai di bursa saham. Emiten tersebut adalah PT DMS Propertindo Tbk (KOTA).
Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, memang sektor properti cukup prospektif saat ini. "Kalau properti mulai ada peningkatan," jelas Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/7).
Meskipun dia enggan mengomentari emiten yang baru saja initial offering public (IPO), dia mengatakan bahwa sektor properti kali ini didukung oleh kebijakan pemerintah sehingga memberi sentimen positif.
Misal penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atas penjualan hunian mewah yang sebelumnya 5% menjadi 1%. Selain itu pemerintah juga menaikkan threshold nilai jual hunian mewah menjadi di atas RP 30 miliar dikenakan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).
Untuk itu, Chris menyarankan tiga emiten yang kinerjanya cukup baik dan prospektif. Tiga emiten tersebut adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
BSDE menjadi salah satu emiten yang disarankan oleh Chris pasalnya kinerjanya masih mencatatkan hasil lebih baik dibanding tahun lalu. Pada kuartal I-2019, BSDE mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 618,23 miliar atau naik 51,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Emiten tersebut mencatatkan pendapatan Rp 1,63 triliun atau turun 4,11% yoy. Sementara itu, BSDE mampu menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 407,02 miliar atau turun 24,42% yoy.
Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai saham BSDE berada di level Rp 1.465 atau stagnan dari penutupan hari sebelumnya. Lebih lanjut, Chris menargetkan harga saham BSDE berada di level Rp 1.800.
Sementara untuk ASRI dan APLN, Chris menargetkan masing-masing sebesar Rp 450 dan Rp 350. Pada perdagangan hari ini harga saham ASRI masih di level Rp 338, menguat 1,2% dibanding saat penutupan hari sebelumnya. Sedangkan APLN saat ini masih berada di level Rp 232, turun 2,52% penutupan hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News