kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.382   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.914   46,82   0,60%
  • KOMPAS100 1.111   9,66   0,88%
  • LQ45 804   4,00   0,50%
  • ISSI 271   2,06   0,76%
  • IDX30 417   2,69   0,65%
  • IDXHIDIV20 485   3,24   0,67%
  • IDX80 122   0,79   0,65%
  • IDXV30 133   1,20   0,91%
  • IDXQ30 135   1,18   0,88%

Bukan Blue Chip, Harga Saham Second Liner Terus Mendaki, Cek yang Layak Beli / Jual?


Senin, 08 September 2025 / 06:00 WIB
Bukan Blue Chip, Harga Saham Second Liner Terus Mendaki, Cek yang Layak Beli / Jual?
ILUSTRASI. Bukan Blue Chip, Harga Saham Second Liner Terus Mendaki, Cek yang Layak Beli / Jual?


Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang cenderung datar, ada 'bintang' baru yang bersinar terang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham-saham lapis kedua atau second liner melonjak hingga memberi cuan besar untuk investor. Lalu, saham second liner apa yang masih layak dikoleksi?

Saham lapis kedua adalah saham dengan kapitalisasi kecil dan menengah. Pergerakan saham second liner tercermin di indeks IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid.

Dua indeks ini secara konsisten mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sebulan terakhir bahkan sejak awal tahun. 

Baca Juga: Inilah Daftar Musisi Gratiskan Royalti Musik, Tapi Aturan Royalti Bukanlah Per Lagu

Tercatat, IDX SMC Composite tumbuh 5,89% dalam sebulan terakhir, mengungguli IHSG yang hanya naik 5,04%. Bahkan, bila ditarik sejak awal tahun, IDX SMC Composite melesat 16,11% ytd, jauh di atas IHSG yang naik 9,83%. Kenaikan ini menunjukkan adanya pergeseran minat investor yang signifikan.

Menurut para analis, ada beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga second liner ini, yakni:

  1.  Pergeseran Minat Investor Domestik: Investor lokal kini lebih tertarik pada saham lapis kedua karena potensi capital gain yang lebih besar.
  2.  Valuasi Menarik: Saham-saham ini sering kali memiliki valuasi yang lebih murah dibandingkan saham-saham big caps.
  3.  Katalis Positif: Berbagai aksi korporasi seperti right issue, akuisisi, perbaikan kinerja keuangan, serta sentimen sektoral (hilirisasi, energi terbarukan, kenaikan harga komoditas) menjadi pendorong utama.
  4.  Daya Tarik Sektoral: Sektor bahan baku, energi terbarukan, dan teknologi menjadi motor penggerak utama dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Resmi! Tunjangan Perumahan Dihapus, Ini Sisa Gaji & Tunjangan Anggota DPR Terbaru

Kenaikan saham second liner ini didorong oleh derasnya arus dana dari investor domestik. Sementara itu, investor asing justru masih cenderung keluar dari saham-saham big caps, membuat harganya bergerak terbatas.

Ekky Topan dari Infovesta Utama dan Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas sepakat bahwa tren ini akan terus berlanjut. Mereka menyarankan investor untuk tetap selektif dan fokus pada saham-saham dengan fundamental yang kuat.

Kinerja positif ini diperkirakan akan berlanjut hingga sisa tahun 2025. Prospek ini didukung oleh potensi perbaikan kinerja keuangan emiten serta sentimen makroekonomi positif. Investor perlu mencermati rotasi sektoral yang mungkin terjadi. Sektor consumer cyclicals, properti, dan industrial disebut-sebut akan membawa sentimen positif.

Berikut beberapa rekomendasi saham lapis kedua yang layak dicermati:

  • Rekomendasi Ekky Topan: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Timah Tbk (TINS) karena prospek hilirisasi nikel dan valuasi yang menarik.
  • Rekomendasi Nafan Aji Gusta: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Namun ingat, meskipun saham second liner menawarkan peluang cuan besar, investor tetap harus berhati-hati. Lonjakan harga tidak selalu didukung oleh fundamental yang solid.

Oleh karena itu, melakukan analisis mendalam terhadap kinerja keuangan emiten adalah kunci untuk menghindari risiko. Dengan strategi yang tepat, saham-saham lapis kedua bisa menjadi mesin pendorong portofolio Anda di tahun 2025.

Selanjutnya: Pintu Kredit Koperasi Merah Putih Mulai Dibuka

Menarik Dibaca: Promo Hoka Ramen Festival September 2025, Ngeramen Bareng Mulai Rp 36.000-an/Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×