kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSIM mematok harga rights issue Rp 400 per saham


Selasa, 15 Maret 2016 / 07:46 WIB
BSIM mematok harga rights issue Rp 400 per saham


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menetapkan harga penawaran saham terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Rp 400 per saham.

Kemarin, harga saham BSIM tutup pada Rp 490. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan Senin (14/3), BSIM akan menerbitkan 1,09 miliar saham baru. Penerbitan saham baru ini setara 7,8% modal disetor.

harga Rp 400 per saham, emiten perbankan Grup Sinarmas ini berpotensi mengantongi dana Rp 439,7 miliar. Rights issue ini disertai penerbitan waran seri III yang jumlahnya sebesar 31,08% dari jumlah saham yang ditempatkan atau sebanyak 4,9 miliar saham.

BSIM mematok harga waran seri III sebesar Rp 625 per saham, sehingga berpeluang meraup dana Rp 2,74 triliun. Masa berlaku Waran III mulai 28 November 2016 sampai 12 Mei 2021 dimana setiap satu Waran III berhak atas satu saham biasa atas nama.

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebagai pengendali utama BSIM akan melaksanakan haknya dalam rights issue tersebut. SMMA juga akan menjadi pembeli siaga jika pemilik saham lain tidak melaksanakan hak mereka.

Saat ini SMMA menggenggam 52,47% saham BSIM, PT Shinta Utama memiliki 2,54% dan sisanya 44,02% milik publik. Jika pemegang saham tidak mengeksekusi hak, tingkat dilusi mencapai 7,14% setelah HMETD dan maksimum 22,5% sesudah pelaksanaan waran seri III.

BSIM akan menggunakan 88,27% dana hasil rights issue untuk memenuhi kekurangan alokasi modal inti atas jaringan kantor yang sudah ada. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Sedangkan seluruh dana hasil penerbitan warran seri III akan digunakan untuk memperkuat modal BSIM. Rights issue ini diperkirakan efektif pada 27 April 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×