kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   5,02   0.56%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brexit kian dekat, GBP/USD masih tertekan


Kamis, 23 Januari 2020 / 19:50 WIB
Brexit kian dekat, GBP/USD masih tertekan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau dikenal Brexit, pergerakan pasangan kurs GBP/USD berpotensi mengalami rebound pada perdagangan Jumat (24/1).

Ditambah lagi, pergerakan poundsterling cenderung tertekan, tampak dari perdagangan Kamis (23/1) di mana pasangan GBP/USD turun 0,14% ke level 1,3124.

Baca Juga: Finex Berjangka: Buy untuk pasangan EUR/JPY

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Sakti Dirgantara menjelaskan, pergerakan pasangan GBP/USD turun dari level tertinggi selama sepuluh hari terakhir. Hal ini dipicu adanya aksi profit taking para investor seiring kuatnya permintaan akan aset safe-haven yang melemahkan poundsterling. 

"Pasangan GBP/USD tertekan di tengah fundamental yang kuat pasca dukungan House of Lords terhadap Brexit Withdrawal Agreement Bill (WAB) Boris Johnson," ungkap Sakti kepada Kontan, Kamis (23/1).

Meskipun begitu, bayangan akan hard Brexit muncul oleh pernyataan Ketua Uni Eropa Von der Leyen yang menyatakan bahwa akses Inggris ke pasar tunggal akan melemah jika tidak terus menandatangani aturan Uni Eropa setelah Brexit.

Kepala Uni Eropa juga menegaskan bahwa pembicaraan perdagangan akan dimulai pada Februari mendatang, menyusul spekulasi bahwa akan ada penundaan lebih lanjut hingga Maret. 

Baca Juga: Rilis data ekonomi Jerman bantu euro menekuk dolar AS

Sementara itu, dollar AS bergerak naik terhadap beberapa rival mata uang lain pada perdagangan hari Kamis (23/1), khususnya setelah data perumahan positif memperkuat harapan bahwa ekonomi AS akan tetap meningkat.

National Association of Realtors (NAR) mencatat penjualan rumah lama AS naik sebesar 3,6% ke tingkat tahunan 5,54 juta, sekaligus jadi yang terkuat sejak Februari 2018. 

Di sisi lain, para investor juga fokus pada perkembangan wabah virus corona di China yang telah menewaskan sekitar 17 korban. Selain itu, kota pusat wabah kabarnya akan ditutup mulai dari jaringan transportasi dan mendesak warga untuk tetap berada di rumah untuk membatasi penyebaran penularan. 

"Kondisi ini akan memberikan sentimen positif bagi poundsterling di luar perkembangan Brexit yang menjadi fokus utama para investor," ungkapnya.

Baca Juga: Data ekonomi Inggris bantu penguatan poundsterling terhadap EUR

Secara teknikal, indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah harga turun. Selanjutnya, Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red melebar dan berpotensi naik. 

Selanjutnya untuk indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area +2,47 yang menunjukkan arah harga sideways. "Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk lanjutkan rebound pada perdagangan selanjutnya," ujarnya. 

Adapun rekomendasi Sakti untuk GBP/USD adalah buy selama harga di atas 1.3180. Untuk level resistance berada di level 1,3180; 1,3226 dan 1,3346, sedangkan untuk level support antara 1,3060; 1,2986 dan 1,2866.

Baca Juga: Data ekonomi AS membaik, poundsterling takluk oleh dollar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×