kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BRAU roadshow obligasi ke Hong Kong


Senin, 04 Agustus 2014 / 19:34 WIB
BRAU roadshow obligasi ke Hong Kong
ILUSTRASI. Ciri-Ciri Orang Menderita Diabetes Melitus, Cek Kadar Gula Darah Norml Berdasar Usia


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dikabarkan sudah mulai menggelar roadshow  ke Hong Kong untuk memasarkan obligasi berdenominasi dollar senilai US$ 450 juta.

Seperti diberitakan IFR Asia, Sabtu (2/8), roadshow obligasi bertenor lima tahun ini sudah dilakukan sejak pekan lalu. Tak hanya itu, BRAU juga dikabarkan bakal memberikan kupon 9% atas obligasi tersebut.

Sayangnya, hingga berita ini selesai ditulis, Amir Sambodo, Presiden Direktur BRAU, tidak menjawab permintaan konfirmasi yang dilayangkan KONTAN.

Emisi obligasi ini sudah direncanakan BRAU sejak tahun lalu. Berdasarkan prospektus yang dirilis 19 Juni 2014, BRAU akab menerbitkan obligasi global senilai US$ 450 juta yang akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX).

Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) surat utang senilai US$ 450 juta yang diterbitkan anak BRAU, Berau Capital Resources Pte. Ltd (BCR).  

Obligasi itu sejatinya baru akan jatuh tempo pada 8 Juli 2015 mendatang. Lantaran tingkat bunga obligasi BCR terbilang tinggi, yaitu 12,5% per tahun, BRAU memutuskan untuk melunasi lebih awal. 

Strategi refinancing itu memang akan menghemat tingkat bunga yang mesti dibayar BRAU. Soalnya, berdasarkan prospektus tersebut, obligasi baru BRAU bakal dikenakan bunga maksimal 12% per tahun.

Selain itu, dengan tenor yang lebih panjang, BRAU menilai akan mendapatkan manfaat terutama penguatan dalam hal likuiditas keuangan.

BRAU rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan untuk menerbitkan obligasi pada Selasa (6/8) besok. Jika berlangsung mulus, BRAU berharap emisi obligasi itu akan berkontribusi memperbaiki laporan keuangannya.

Seperti emiten pertambangan lainnya, kinerja keuangan BRAU juga tertekan oleh masih buruknya harga jual batubara. Di 2014, anak usaha Asia Resources Minerals Plc ini membidik pendapatan sebesar US$ 1,4 miliar, atau stagnan dari capaian tahun lalu yang sebesar US$ 1,42 miliar.

Dari sisi volume produksi, BRAU sejatinya masih optimis bisa mencapai 26 juta ton, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang 23,5 juta ton. Namun, kenaikan volume itu tergerus oleh penurunan harga jual rata-rata batubara BRAU.

Target pendapatan didasarkan pada proyeksi harga rata-rata yang ditetapkan BRAU di tahun ini, yakni senilai mencapai US$ 55 - US$ 56 per ton.

Sampai dengan Mei 2014, BRAU sudah memproduksi batubara sebanyak 10,15 juta ton. Sementara dari sisi pendapatan, BRAU sudah membukukan perolehan US$ 579 juta dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×